Jakarta, CNBC Indonesia - Peta kompetisi industri telekomunikasi berubah. Merger XL dan Smartfren membuat pemain dari yang empat menjadi tiga operator seluler.
Ada Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison yang merupakan hasil merger Indosat dan Tri Indonesia, serta terbaru penggabungan XL dan Smartfren. Dua perusahaan terakhir menyatu menjadi perusahaan bernama XLSmart.
"Dengan hanya 3 operator ini merupakan sebuah improve kesehatan industri. Karena kita tahu lah bagaimana sejak sekian tahun laly kompetisi yang kurang bagus, price war dan sumber daya yang jadi rebutan," kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys ditemui usai konferensi pers terkait merger Smartfren dan XL Axiata di kantor Smartfren, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Dia mengharapkan sisa tiga operator akan membuat industri lebih sehat. Termasuk membuat kompetisi yang lebih baik dan juga membuat transformasi digital lebih mudah dan cepat dicapai.
Selain itu, industri telekomunikasi juga diharapkan jauh lebih fokus untuk peningkatkan kualitas. Konsumen akan diuntungkan, termasuk dengan jangkauan yang lebih luas.
Dalam pemaparannya saat konferensi pers, Merza menjelaskan penggabungan XL dan Smartfren menjadi peristiwa yang bersejarah untuk industri telekomunikasi. Peristiwa konsolidasi ini telah menjadi cita-cita sejak beberapa waktu lalu.
Merza mengatakan penggabungan ini bukan merger antara dua operator saja, melainkan juga terkait ekosistem yang dimiliki kedua grup yang menaungi Smartfren dan XL Axiata, yakni Sinar Mas dan Axiata.
"Kita ketahui bahwa grup Sinar Mas mempunyai banyak pilar. Kita tahu pilar-pilar Sinar Mas antara lain berdiri dari pilar-pilar yang kita lihat di sini. Ada pilar-pilar, baik itu yang menangani pulp and paper, pilar-pilar yang energy, pilar-pilar mining dan lain-lain," jelasnya.
"Demikian juga dengan Axiata. Banyak sekali pilar-pilar yang berada di beberapa negara di Asia ini, sehingga ini membuka potensi atas bergabungnya dua grup besar ini menjadi sebuah ekosistem yang akan membuka dunia digital, yang akan menjadi kekuatan besar dan membuka kesempatan atau opportunity dalam bersinergi ini untuk saling memanfaatkan kekuatan keduanya," Merza menambahkan.
Internet lebih cepat
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini juga sempat menyebutkan jumlah operator yang terlalu banyak akan memicu kompetisi yang panas. Dengan merger ini diharapkan akan memperbaiki struktur pasar dan industri yang berkelanjutan.
"4 pemain itu masih terasa terlalu banyak, jadi kalau terlalu banyak operator itu memacu kompetisi yang selalu panas, jadi diharapkan bahwa dengan merger ini adanya 3 pemain di market akan memperbaiki market struktur sehingga sustainability di industri telepon ini menjadi lebih baik," jelasnya dalam konferensi pers pada Rabu (11/12/2024).
Dia menjelaskan merger kedua perusahaan membawa dampak untuk industri, negara, pelanggan dan karyawan. Bagi industri akan memajukan digital di Indonesia yang sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia.
Para pemegang saham juga akan mendapatkan keuntungan.Sebab memiliki saham di operator yang jauh lebih kuat secara komersial dan kompetisi di market.
Konsumen akan mendapatkan layanan yang lebih baik setelah adanya merger. Sebab memiliki kapasitas lebih besar dan spektrum lebih banyak, yang membuat internet yang lebih cepat dan akselerasi 5G secara lokal.
Dari sisi karyawan, Dia mengatakan akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja pada perusahaan yang lebih kuat. Mereka akan mendapatkan peluang lebih luas lagi.
"Akan mengusahakan bawah akan memberikan experience juga yang lebih baik buat para karyawan dari dua sisi," ucap Dian.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rilis 3 Platform AI, Indosat Fokus Jadi Perusahaan AI TechCo
Next Article Bocoran Terbaru dari Bos XL, Merger dengan Smartfren Masuk Tahap Ini