Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, Pak Tarno dikabarkan terserang stroke untuk yang ketiga kalinya. Namun pesulap ini dikabarkan tetap bekerja meski dirinya dikabarkan sudah memiliki asuransi.
"Masih. Oh yang kanan (aktif), yang kirinya bisa tapi pelan-pelan," ujar asisten Tarno, Slamet, saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).
Menurut Slamet, Pak Tarno bekerja dalam kondisi stroke untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu Pak Tarno juga butuh uang untuk biaya perobatan.
"Mungkin ya namanya buat keluarga, buat istri ya tetap menjalankan buat pengobatannya, cari uang dari hasil job sama memenuhi kebutuhan keluarga. Suami ya menafkahi istri dan anak-anaknya," jelasnya.
Slamet juga mengatakan bahwa selain tetap bekerja, prosedur pengobatan stroke yang dilakukannya berbentuk pengobatan alternatif. Keputusan itu dibuat lantaran pak Tarno asuransi pak Tarno tidak bisa mengakomodasi pengobatan serta pemulihan stroke.
"Nggak, kalau asuransi di bidang kecelakaan. Kalau BPJS (kesehatan) buat terapi kontrol di rumah sakit Koja pakai BPJS nggak bayar. Kalau terapi pijatnya atau apa bayar sendiri," kata Slamet.
Belajar dari kasus pak Tarno, memiliki asuransi kecelakaan kerja lebih ditujukan untuk memitigasi segala musibah kecelakaan yang terjadi di saat seseorang menjalani pekerjaan sehari-harinya. Namun asuransi kecelakaan bukanlah asuransi kesehatan yang bisa dipakai untuk membiayai biaya perawatan seperti rawat jalan dan rawat inap.
BPJS Kesehatan tentu menjadi salah satu bentuk jaminan kesehatan yang paling standar dan harus dimiliki setiap orang. Dan sangat penting bagi mereka yang memiliki penghasilan tidak tetap seperti freelancer, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya. Karena hal ini akan menjadi pondasi keuangan Anda.
Namun sejatinya masih ada asuransi yang sebaiknya dimiliki untuk memitigasi risiko besarnya pengeluaran karena penyakit berat. Berikut pembahasannya.
Asuransi penyakit kritis agar istirahat jadi lebih maksimal
Ketika terserang salah satu penyakit kritis, kita akan dituntut untuk fokus pada penyembuhan dan pemulihan. Tidak mungkin bagi kita untuk kembali bekerja dalam waktu singkat demi mencari nafkah.
Disitulah fungsi dari asuransi penyakit kritis. Ketika Anda terdiagnosa penyakit ini, maka Anda bisa berhenti untuk bekerja, lantaran perusahaan asuransi akan mencairkan uang santunan yang bisa Anda gunakan untuk membiayai hidup.
Umumnya, saat seseorang membeli asuransi kesehatan swasta, mereka bisa sejatinya bisa memasukkan asuransi penyakit kritis sebagai pelengkapnya.
(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Ajak Lebih Banyak Warga RI Punya Asuransi, Industri Lakukan Apa?
Next Article Lebih Baik Beli Asuransi Jiwa untuk Seumur Hidup Atau yang Berjangka?