Freeport Lakukan Investigasi Menyeluruh Penyebab Kebakaran Smelter

4 weeks ago 47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan bakal melakukan investigasi menyeluruh di semua unit smelter yang dimiliki perusahaan. Hal itu menyusul terjadinya insiden kebakaran di area kerja smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10/2024).

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran dan menilai kerusakan yang terjadi.

"Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kebakaran dan melakukan assessment terhadap kerusakan yang terjadi dengan harapan di kemudian hari hal ini bisa dihindari dan tidak terjadi lagi," kata Tony, dikutip Rabu (16/10/2024).

Menurut dia, dalam penanganan kebakaran ini, tim tanggap darurat PTFI bersama beberapa pihak dan perusahaan di sekitar smelter bergerak cepat untuk menangani insiden kebakaran tersebut.

"Kami memastikan seluruh karyawan aman dan tidak ada yang cedera dan tidak ada dampak negatif kepada kesehatan masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar," ujarnya.

Tony menjelaskan, insiden kebakaran sendiri terjadi di fasilitas gas cleaning plant. Fasilitas ini merupakan sebuah unit yang berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat yang kemudian dapat dikonversi menjadi asam sulfat.

Produk ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk industri pupuk, pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) nikel, dan berbagai kebutuhan lainnya.

"Gas CO2 itu diberikan untuk nanti dikonversikan jadi asam sulfat yang dapat dimanfaatkan antara lain untuk pabrik pupuk dan juga nikel HPAL dan kebutuhan lainnya," kata dia.

Seperti diketahui, pada Senin (23/09/2024) lalu telah dilakukan peresmian produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI ini, yang turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun prosesi penyalaan mesin perdana smelter tembaga kedua PTFI ini telah dilakukan pada Kamis, 27 Juni 2024 lalu.

Smelter di JIIPE Gresik ini digadang sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.

Bersama dengan smelter pertama yang dikelola PT Smelting, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahunnya.

Mulai bulan depan perusahaan berencana mulai memproduksikan emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang juga bagian dari smelter "raksasa" ini. Sekitar 50-60 ton emas akan dihasilkan dari pabrik emas tersebut.

Nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 104 hektar ini mencapai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 58 triliun.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Freeport Jadi Tambang Tembaga Hulu-Hilir Terbesar di Dunia

Next Article Pabrik Asam Sulfat Smelter Freeport di Gresik Kebakaran

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|