Banyak Kabar Baik, IHSG Ditutup Bergairah dan Balik ke 7.600-an

2 months ago 92

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup bergairah pada perdagangan Selasa (15/10/2024), setelah adanya pengumuman calon menteri untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG menanjak 0,89% ke posisi 7.626,95. IHSG berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.600, setelah enam hari perdagangan berada di level 7.480-7.500.

Nilai transaksi indeks pada hari ini sudah mencapai sekitar Rp 10,5 triliun dengan melibatkan 22,7 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 303 saham menguat, 261 saham melemah, dan 237 saham stagnan.

Penguatan IHSG pada pagi hari ini didorong oleh berbagai faktor pendukung yang datang dari dalam negeri, salah satunya yakni pengumuman calon menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pasar modal Indonesia tampaknya merespon baik perkembangan terkini dalam transisi pemerintahan dan proyeksi ekonomi yang menjanjikan.

Stabilitas politik menjadi salah satu faktor utama pendorong kenaikan IHSG. Pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan 49 tokoh dan calon menteri di kediamannya kemarin menunjukkan proses transisi yang berjalan mulus.

Khususnya, permintaan Prabowo kepada Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dipandang sebagai sinyal positif akan kontinuitas kebijakan ekonomi yang telah terbukti efektif.

Selain itu, fokus pemerintahan baru pada penguatan ekonomi terlihat dari diskusi intensif antara Prabowo dan Sri Mulyani mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan program prioritas.

Hal ini memberikan keyakinan kepada pelaku pasar akan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sentimen positif juga datang dari sektor perdagangan luar negeri, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan RI pada September 2024 kembali mengalami surplus sebesar US$3,26 miliar.

Adapun ekspor Indonesia mencapai US$22,08 miliar sepanjang September 2024. Sementara impor US$18,82 miliar.

Surplus pada September ini lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya, yakni sebesar US$2,9 miliar. Surplus ini adalah surplus ke-53 bulan beruntun sejak Mei 2020. Adapun, surplus ditopang oleh impor yang menurun.

"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 53 bulan berturut-turut. Surplus neraca perdagangan bulan September ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik BPS, Selasa (15/10/2024).

Kondisi surplus pada September 2024 ini ditopang surplus pada komoditas nonmigas yang mencapai sebesar US$ 4,62 miliar. Adapun, Amalia mengatakan komoditas yang beri sumbang sih surplus utama adalah bahan bakar mineral lemak dan hewan nabati (HS15) dan besi baja (HS72)

Nilai surplus kali ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September 2024 akan mencapai US$ 2,9 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

Next Article IHSG Dibuka Meyakinkan, Balik ke Level 7.300

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|