Terancam Digulingkan-Hukuman Mati, Presiden Korsel Muncul Buka Suara

4 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akhirnya kembali muncul di publik dan membuat pernyataan terbaru, Sabtu (7/12/2024). Ini merupakan momen pertama ia tampil di publik setelah mengumumkan darurat militer Selasa lalu.

Sebelumnya, Yoon menerapkan darurat militer pada Selasa lalu. Keputusannya itu sendiri tak berlangsung lama. Beberapa jam setelah diumumkan, 190 dari 300 anggota parlemen Korsel, Majelis Nasional, memutuskan untuk menganulir keputusan tersebut sehingga darurat militer dianulir.

Tak berakhir sampai di situ, sejumlah penyelidikan telah dilakukan kepadanya oleh Kepolisian Korsel. Tak hanya itu, ia juga terancam akan dimakzulkan dalam sebuah sesi pemungutan suara di Majelis Nasional

Dalam laporan Korea Herald, Yoon pada Sabtu menyampaikan sebuah pernyataan melalui pidato permintaan maaf secara terbuka. Ia juga menekankan sejumlah poin terkait upaya Majelis Nasional, untuk menggulingkannya via pemungutan suara pemakzulan malam nanti.

Berikut isi pidato permintaan maaf Yoon dan sikap politiknya:

Warga negara yang terhormat

Saya nyatakan darurat militer pada pukul 11 malam tanggal 3 Desember. Sekitar dua jam kemudian, sekitar pukul 1 dini hari tanggal 4 Desember, sesuai dengan resolusi Majelis Nasional untuk membatalkan pernyataan darurat militer, saya memerintahkan pasukan militer untuk mundur dan mencabut darurat militer setelah rapat Kabinet larut malam.

Penetapan darurat militer dimotivasi oleh keputusasaan presiden, yang merupakan pengambil keputusan akhir dalam urusan negara.

Namun, dalam prosesnya, saya menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi rakyat. Saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada rakyat yang pasti sangat terkejut.

Sehubungan dengan pernyataan saya, saya akan menghadapi tanggung jawab hukum dan politik saya.

Rekan-rekan warga negara yang terhormat,

Ada desas-desus bahwa darurat militer akan diberlakukan lagi, tetapi izinkan saya tegaskan. Tidak akan ada yang namanya pernyataan darurat militer kedua.

Rekan-rekan warga negara yang terhormat,

Selama sisa masa jabatan saya, saya akan mempercayakan kekuasaan saya kepada partai kita (yang berkuasa) untuk menstabilkan situasi politik. Partai kita dan pemerintah akan bersama-sama bertanggung jawab atas urusan negara di masa mendatang.

Sekali lagi saya minta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat.

Ekonomi Sempat 'Chaos' Pascadarurat Militer

Meski status darurat militer tersebut berumur pendek, mata uang Won Korsel sempat turun ke level terendah dua tahun di angka 1.442,0 per satu dollar AS. Saham Korea juga turun 2% pada hari Rabu, dengan pembuat chip Samsung Electronics turun 1,31% dan pembuat baterai LG Energy Solution turun 2,64%.

Untuk memitigasi dampak lebih lanjut, Menteri Keuangan Choi Sang Mok, yang juga merangkap sebagai wakil perdana menteri, mengirimkan surat pertama pada hari Rabu, yang menguraikan bahwa darurat militer dan tindakan terkait telah dicabut menyusul permintaan Majelis Nasional dan musyawarah Kabinet, sesuai dengan Konstitusi dan undang-undang terkait.

"Sistem ekonomi tangguh Korsel secara efektif menahan gejolak yang berasal dari faktor-faktor nonekonomi, dan stabilisasi pasar keuangan yang cepat menunjukkan gangguan tersebut akan berlangsung singkat," tegas Choi, sambil berjanji untuk menjaga komunikasi yang transparan tentang perkembangan yang sedang berlangsung.

Di sisi lain, Bank of Korea akan meningkatkan likuiditas jangka pendek dan menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasar valuta asing sesuai kebutuhan. Bank sentral itu bahkan mengatakan pihaknya juga akan menyediakan pinjaman khusus untuk menyuntikkan dana ke pasar, jika diperlukan.

"Seperti yang diumumkan bersama pemerintah, kami akan menyediakan likuiditas yang cukup untuk waktu yang terbatas hingga pasar keuangan dan valuta asing stabil," kata Bank of Korea dikutip CNBC International, Rabu (4/12/2024).

Kantor berita lokal Yonhap melaporkan, regulator keuangan Korsel mengatakan pihaknya siap mengalokasikan 10 triliun won (Rp 112 triliun) untuk dana stabilisasi pasar saham kapan saja.

"Semua pasar keuangan, valuta asing, dan pasar saham akan beroperasi seperti biasa. Kami akan menyuntikkan likuiditas tanpa batas ke saham, obligasi, pasar uang jangka pendek, dan pasar valas untuk sementara waktu hingga semuanya kembali normal," tambah keterangan itu.

Plakat dipasang di kendaraan polisi saat orang-orang berkumpul di luar Majelis Nasional, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, di Seoul, Korea Selatan, 4 Desember 2024. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)Foto: Plakat dipasang di kendaraan polisi saat orang-orang berkumpul di luar Majelis Nasional, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, di Seoul, Korea Selatan, 4 Desember 2024. (REUTERS/Soo-hyeon Kim)
Plakat dipasang di kendaraan polisi saat orang-orang berkumpul di luar Majelis Nasional, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, di Seoul, Korea Selatan, 4 Desember 2024. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Partai Penguasa Korsel Dukung Pemakzulan Presiden Yoon Suk Ye

Next Article Parlemen Korsel Serukan Pemakzulan Presiden Usai Geger Darurat Militer

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|