8000 hoki List Platform web Slot Gacor Indonesia Terbaik Pasti Lancar Win Full Non Stop
hokikilat.com Pusat Platform server Slots Gacor Vietnam Online Mudah Win Setiap Hari
1000hoki.com Data Agen situs Slots Maxwin Indonesia Terbaik Pasti Lancar Scatter Full Online
5000 hoki Data Demo server Slot Gacor Malaysia Terpercaya Gampang Menang Full Setiap Hari
7000hoki List Login server Slot Gacor Malaysia Terbaru Pasti Lancar Win Full Setiap Hari
9000 hoki Data Platform server Slots Gacor Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Full Banyak
Data Situs game Slots Gacor basis Vietnam Terpercaya Mudah Scatter Full Online
Idagent138 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adugaming Akun Slot Game
kiss69 login Slot Anti Rungkad Terpercaya
Agent188 login Id Slot Anti Rungkad
Moto128 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Betplay138 Daftar Slot Online
Letsbet77 login Id Slot Gacor
Portbet88 Daftar Id Slot Online
Jfgaming Daftar Akun Slot Terbaik
Mg138 Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya
Adagaming168 login Slot Gacor
Kingbet189 Id Slot Game Terpercaya
Summer138 login Id Slot Game
Evorabid77 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja yang positif pada akhir tahun 2024. Total aset tercatat sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88% secara tahunan atau year on year (yoy) pada Desember 2024 dengan market share tercatat naik menjadi 7,72% dari setahun sebelumnya 7,44%.
Dari sisi intermediasi, total penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp643,55 triliun atau tumbuh 9,92% yoy sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan nasional.
Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp753,60 triliun atau tumbuh sekitar 10% yoy, jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada dalam kisaran 4%-5%.
Adapun pembiayaan yang disalurkan dominan untuk sektor perumahan (KPR) dengan proporsi sekitar 23%. Sedangkan penyaluran pembiayaan UMKM, mencapai sekitar 16%-17% dari total pembiayaan.
Tingkat permodalan bank syariah tetap kuat didukung dengan likuiditas yang memadai. Tingkat capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 25,4% dan berada di atas ketentuan.
Rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 154,52% dan 32,09% serta masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio NPF gross berada di level 2,12% dan NPF net sebesar 0,79%. Tingkat profitabilitas tetap tumbuh, dengan indikator return on asset (ROA) sebesar 2,04%. Hal ini menunjukkan akselerasi bisnis perbankan syariah tetap kuat di tengah dinamika perekonomian domestik dan global.
Di tahun 2025, terdapat lima arah kebijakan yang akan didorong OJK guna meningkatkan economic of scale sekaligus keunikan model bisnis industri perbankan syariah agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
Pertama, konsolidasi bank syariah dan penguatan UUS dilakukan dengan mendukung proses spin-off melalui koordinasi dengan stakeholders dalam proses perizinan serta kemudahan BUS hasil spin-off untuk melakukan sinergi dengan bank induk. OJK juga mendorong pemegang saham untuk mendukung konsolidasi agar menghasilkan BUS dengan kapasitas besar.
Kedua, finalisasi pembentukan Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS) sebagai bentuk komitmen OJK dalam memperkuat tata kelola syariah pada industri keuangan syariah nasional.
Ketiga, melanjutkan penyusunan pedoman produk perbankan syariah untuk menjadi panduan bersama dalam pelaksanaan produk sehingga memberikan kesamaan pandang dalam implementasinya.
Selain itu, pengembangan produk dengan karakteristik syariah, atau yang disebut shari'ah-based products, juga akan terus dilakukan sejalan dengan poin penguatan keuangan syariah dalam PTIJK tahun 2025. Adapun beberapa pedoman yang akan diterbitkan, yaitu Pedoman Pembiayaan Salam, Istishna' dan Multijasa.
Keempat, penguatan peran perbankan syariah dalam ekosistem ekonomi syariah dengan perluasan akses layanan perbankan syariah dalam ekosistem ekonomi syariah terus dilakukan, di antaranya melalui sinergi dengan lembaga jasa keuangan syariah lainnya, pemerintah (K/L), dan industri halal.
Kelima, peningkatan peran perbankan syariah di sektor UMKM dengan peningkatan akses dan pendampingan perbankan syariah di sektor UMKM unbankable melalui instrumen keuangan sosial syariah.
Kelima arah tersebut diharapkan menjadi game changer bagi pengembangan industri perbankan syariah nasional dan meningkatkan kontribusi industri tersebut dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang masih cukup kuat, OJK melihat bahwa peluang perbankan syariah khususnya dan keuangan syariah umumnya masih terbuka lebar memanfaatkan niche market dan mendorong terus produk keuangan alternatif yang memiliki keunikan syariah selain produk perbankan umum yang kompetitif dengan perbankan konvensional.
"Upaya sistematik dan terkoordinasi di antara seluruh stakeholders perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat market share perbankan syariah yang signifikan melalui upaya organik dan anorganik," kata Dian dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 20 BPR Ditutup di 2024, LPS Bayar Klaim Penjaminan Rp783 Miliar
Next Article OJK Gandeng Malaysia Buat Kolaborasi Industri Bank Syariah