Warga RI Sudah Sakau, Darurat Judi Online Makin Ganas

2 months ago 32

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemain judi online disebut telah kecanduan. Bahkan Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono menganalogikannya sebagai orang yang tengah sakau.

"Itu seperti orang sakau. Jadi mau dibilangin apa juga enggak akan tembus ke akal pikirannya," kata Dave dalam program Profit CNBC Indonesia, Senin (9/12/2024).

Dia menuturkan mereka hanya berpikir bisa mendapatkan kemenangan dari permainan tersebut. Termasuk adrenalin mereka yang terpacu luar biasa.

Padahal permainan tersebut disebut Dave telah dicurangi. Karena dikontrol oleh sistem, tidak bisa terus menerus menang.

"Mungkin kita bisa menang sekali, dua, tiga, empat kali, tapi abis itu seribu kali berikutnya kalah terus. Jadi akhirnya top-up, top-up, top-up," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung banyaknya warga negara Indonesia yang bekerja terkait judi online di luar negeri. Menurutnya kebanyakan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dijanjikan untuk bekerja di Singapura namun berakhir di di Kamboja.

Saat tiba di Kamboja juga bukan berasal di kota besar. Dia menurutkan servernya berada di tempat yang tidak biasa, seperti gudang atau hutan yang membuat orang yang dikirim ke sana tidak bisa lari kemana-mana lagi.

"Jadi mereka tuh taruh di sana, udah enggak mungkin bisa lari kemana-mana. Bahasannya udah enggak ngerti, tempatnya enggak tahu dimana, mau lari ke siapa," ungkap Dave.

Jadi dia menekankan pendidikan pada masyarakat juga tetap diperlukan. Baik dari berbagai macam aspek, mulai dari keluarga, sosial, hingga agama.

"Kalau memang diproses secara hukum, itu kan aturan undang-undang," kata dia.

Pemerintah sendiri, Dave mengatakan sudah melakukan tahapan yang cukup banyak untuk memberantas judi online. Msalnya membuat gugus tugas serta pelibatan semua sektor termasuk aparat penegakan hukum.

Namun kembali dia menegaskan ini semua akan kembali ke masyarakat. Jika mereka masih ingin bermain, maka akan selalu tersedia cara untuk bermain judi online.

"Selama masyarakatnya itu masih ada hasrat nafsu ingin memainkan permainan tersebut, pasti akan selalu disediakan channeling bandar-bandar judi," tutur Dave.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengelola Aplikasi Tegas Tutup Merchant Terindikasi Judi Online

Next Article Menkominfo Ancam Tutup Layanan Pembayaran Fasilitasi Judi Online

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|