Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) China Dong Jun dilaporkan tengah diselidiki. Sebuah laporan media menyatakan ia diinvestigasi karena tuduhan korupsi.
Mengutip sumber pejabat Amerika Serikat (AS) dan mantan pejabat yang mengetahui hal ini, surat kabar Inggris Financial Times (FT) mengatakan penyelidikan terhadap Dong merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap korupsi militer. Jika dikonfirmasi, Dong akan menjadi menteri pertahanan China ketiga berturut-turut yang diselidiki terkait korupsi.
Meski demikian, melansir AFP, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning enggan memberikan informasi lebih lanjut. "Laporan itu bak hanya mengejar bayangan," katanya dalam sebuah konferensi pers rutin, Rabu (27/11/2024).
Dong sendiri adalah mantan komandan angkatan laut China. Ia baru diangkat menjadi menteri pertahanan pada bulan Desember setelah pendahulunya Li Shangfu dicopot secara tiba-tiba, hanya tujuh bulan setelah menjabat.
Li kemudian dikeluarkan dari Partai Komunis China yang berkuasa karena berbagai pelanggaran, termasuk dugaan penyuapan. Ia tidak pernah terlihat di depan umum sejak saat itu.
Pendahulunya, Wei Fenghe, juga dikeluarkan dari partai. Ia pun diserahkan kepada jaksa penuntut atas dugaan korupsi.
"Ini tentu saja merupakan pukulan... karena orang akan membayangkan mereka akan sangat berhati-hati untuk menempatkan seseorang yang sangat bersih dalam peran ini," kata asisten profesor di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Dylan Loh.
"Penyelidikan korupsi sangat umum ditujukan kepada militer karena hubungan historis yang panjang antara dunia bisnis dan PLA," katanya, merujuk pada militer China dengan akronim resminya.
Perlu diketahui, pemerintah Presiden Xi Jinping telah memperdalam tindakan keras terhadap dugaan korupsi di angkatan bersenjata selama setahun terakhir. Xi bulan ini bahkan memerintahkan militer untuk memberantas korupsi dan memperkuat "kesiapan perang".
"Jika penyelidikan korupsi terhadap Dong Jun benar, maka wajar jika orang akan mempertanyakan apakah itu akan mengikis moral dan apakah itu akan memengaruhi kemampuan tempur PLA," kata Loh lagi.
Sementara itu, seorang pakar politik elit China, Victor Shih mengatakan bahwa Dong kemungkinan memiliki wewenang atas pengadaan puluhan miliar per tahun. Hal ini terutama terjadi selama masa tugasnya di angkatan laut.
"Masalahnya adalah persaingan untuk posisi puncak begitu ketat sehingga mungkin ada beberapa tuduhan timbal balik antara perwira, yang akan menyebabkan siklus penangkapan, pengangkatan baru, dan tuduhan yang tak ada habisnya," katanya.
Benjamin Ho dari program China di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan soal penyelidikan Dong. Bia saja ia terseret proses pemeriksaan yang salah atau ada semacam skandal.
"Bisa juga ada masalah politik di luar sana yang dalam kasus ini entah bagaimana Dong Jun harus menanggung akibatnya," tambahnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos Sriwijaya Air Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Timah
Next Article Partai Xi Jinping Pecat Eks Menhan China, Ada Apa?