Jakarta, CNBC Indonesia - Meta kabarnya tengah merencanakan proyek besar, yakni pembangunan kabel bawah laut yang membentang di seluruh dunia dengan panjang mencapai 40.000 kilometer.
Proyek kabel bawah laut serat optik baru yang besar dan membentang di seluruh dunia itu diproyeksikan menelan biaya investasi lebih dari US$10 miliar (Rp158 triliun).
Kabar soal proyek ambisius Meta ini pertama kali dilaporkan oleh pakar kabel bawah laut Sunil Tagare pada Oktober lalu. Meta disebut akan menjadi pemilik dan pengguna tunggal kabel bawah laut yang sementara disebut dengan W Cable, karena bentuk lintasannya menyerupai huruf W.
Sumber-sumber yang dekat dengan Meta mengonfirmasi tentang proyek ini, tapi mereka mengatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap awal. Harapannya, Meta akan berbicara lebih banyak kepada publik awal tahun depan, ketika mereka mengkonfirmasi rencana untuk kabel tersebut, termasuk rute, kapasitas, dan beberapa alasan di balik pembangunannya.
Kabel ini, ketika selesai dibangun, akan memberikan Meta jalur khusus untuk lalu lintas data aplikasi milik mereka di seluruh dunia. Meta adalah perusahaan induk raksasa media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Rute kabel yang direncanakan saat ini terlihat membentang dari pantai timur Amerika Serikat ke India melalui Afrika Selatan, dan kemudian ke pantai barat AS dari India melalui Australia, seperti membentuk huruf "W" di seluruh dunia.
Rute yang ingin dibangun oleh Meta dimaksudkan untuk membantu perusahaan menghindari area-area yang memiliki ketegangan geopolitik tinggi, menurut sumber yang dekat dengan perusahaan.
Sementara menurut Tagare, jaringan kabel Meta akan menghindari area dengan kondisi politik tidak stabil tempat kabel bawah laut rawan disabotase seperti Laut Merah, Laut China Selatan, Mesir, Marseilles, Selat Malaka, dan Singapura.
Dalam beberapa tahun terakhir, kabel bawah laut kerap menjadi jaminan atau terdampak kerusakan langsung akibat peperangan.
Pejuang Houthi, yang didukung oleh Iran, mengejar kapal-kapal dan dalam prosesnya merusak kabel-kabel di Laut Merah, seperti kabel yang menghubungkan Eropa dengan India.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Peran Teknologi Robotik & AI Dukung Industri 4.0 Indonesia
Next Article Instagram dan Facebook Izinkan Syahid serta Mengaku Salah