Arab Atur Pemerintahan Gaza dengan AS-Israel, Palestina Gak Diajak?

20 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Emirat Arab (UEA) telah berdiskusi dengan Israel dan Amerika Serikat terkait partisipasi mereka dalam administrasi sementara Gaza pascaperang, hingga Otoritas Palestina yang telah direformasi mampu mengambil alih.

Diskusi ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, mencakup kemungkinan UEA dan AS, bersama dengan negara lain, mengawasi pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi Gaza secara sementara setelah militer Israel mundur dan hingga administrasi Palestina mampu mengambil alih.

Sejumlah diplomat asing dan pejabat Barat mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan ini masih bersifat rahasia.

Sebagai mitra keamanan dekat AS dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, UEA memiliki keuntungan tertentu terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun, setelah lebih dari setahun perang, Israel enggan mengungkapkan visinya untuk Gaza, dan komunitas internasional kesulitan merumuskan rencana yang layak.

"UEA tidak akan berpartisipasi dalam rencana apa pun yang gagal mencakup reformasi signifikan dari Otoritas Palestina, pemberdayaan mereka, dan pembentukan peta jalan kredibel menuju negara Palestina," kata seorang pejabat UAE kepada Reuters, dilansir Rabu (8/1/2025).

Otoritas Palestina (PA) didirikan tiga dekade lalu di bawah Kesepakatan Oslo 1993-1995, dan diberikan otoritas terbatas atas Tepi Barat dan Gaza. Namun, PA diusir dari Gaza oleh Hamas pada 2007.

Reformasi PA menjadi fokus diskusi, dengan Emirat mengusulkan penggunaan kontraktor militer swasta sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian pasca-perang di Gaza, meskipun ini memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat terkait potensi pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun UEA mengkritik tindakan militer Israel dan Netanyahu, dua mantan pejabat Israel mengatakan bahwa Israel tetap ingin negara kaya minyak tersebut terlibat dalam Gaza pascaperang, terutama karena sikap oposisi bersama mereka terhadap Hamas.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Banyak Menghasut, Palestina Larang Siaran Media Al Jazeera

Next Article Dibunuh Israel, Ini Kisah Korban Tewas Tertua dan Termuda di Gaza

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|