Arab Makin Panas! Trump Warning Hamas, Neraka Bakal Pecah di Timteng

17 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Hamas untuk membebaskan tawanannya di Gaza, Palestina. Ini harus dilakukan kelompok tersebut sebelum ia dilantik pada tanggal 20 Januari mendatang.

Melansir CNBC International Trump bahkan mengatakan bahwa "neraka akan pecah di Timur Tengah". Ini jika Hamas tidak membebaskan sanderanya.

"Dan itu tidak akan baik untuk Hamas dan terus terang tidak akan baik untuk siapa pun," kata Trump dalam konferensi pers di klubnya Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, dikutip Rabu (8/1/2025).

"Kami ingin mendapatkan kembali sandera-sandera itu untuk Israel dan untuk kami," ujarnya.

"Jika kesepakatan ini tidak dilakukan dengan orang-orang yang mewakili negara kita, sebelum saya menjabat, semua neraka akan pecah."

Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump muncul di papan iklan ucapan selamat atas Pemilihan Presiden AS 2024, di Tel Aviv, Israel, 6 November 2024. (AP Photo/Oded Balilty)Foto: Presiden terpilih AS Donald Trump muncul di papan iklan Tel Aviv, Israel, 6 November 2024. (AP Photo/Oded Balilty)

Trump tidak menyebutkan tindakan apa yang akan diambilnya jika para sandera tidak dibebaskan. Sebagai informasi, hampir 100 sandera diyakini masih ditawan di Gaza, dengan beberapa di antaranya diduga telah meninggal.

Hamas pada Senin merilis daftar berisi nama-nama 34 sandera yang menurut kelompok itu bersedia dibebaskan pada tahap pertama dari kemungkinan perjanjian gencatan senjata terbaru dengan Israel.

Trump mengeluarkan peringatannya saat utusan yang ditunjuknya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan kepada wartawan bahwa telah terjadi "banyak kemajuan" dalam negosiasi di Qatar, untuk memenangkan pembebasan sandera yang ditawan.

Tidak jelas peran apa yang dimainkan Witkoff dalam pembicaraan apa pun, mengingat Trump baru akan menjabat 20 Januari dan Witkoff secara resmi bukan perwakilan pemerintah AS.

Selasa lalu, Hamas mengatakan pihaknya tetap pada tuntutannya agar Israel sepenuhnya mengakhiri operasi militer terhadap Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan para sandera.

Israel, pada gilirannya, mengatakan perang akan terus berlanjut hingga para sandera dibebaskan dan Hamas dibubarkan.

Sementara itu mengutip Anadolu Agency, total kematian di Gaza mencapai 45.900 orang sejak serangan Israel dimulai di Gaza Oktober 2023. Sebanyak 109.100 warga wilayah itu dilaporkan terluka.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Serang Pemukiman di Khan Younis Gaza, 7 Anak-anak Tewas

Next Article Terungkap, Hizbullah Lebih Buat Israel 'Takut' Dibanding Hamas

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|