Bahaya Dampak Ledakan Megathrust Selat Sunda, Fahri Hamzah Buka Suara

22 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan pentingnya membangun rumah dengan standar konstruksi yang lebih kokoh untuk menghadapi ancaman bencana alam, khususnya gempa bumi megathrust. Pernyataan ini merespons prediksi terjadinya gempa bumi dahsyat akibat ledakan Megathrust Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa.

Menurut Fahri, selama ini rumah masyarakat Indonesia kerap tidak mampu bertahan ketika gempa melanda. Katanya, gempa dengan kekuatan 7 skala richter saja telah membuat sekitar 80% rumah warga luluh lantak.

"Memang mulai sekarang kita mau mengevaluasi, kenapa banyak rumah masyarakat Indonesia kalau gempa 7 skala richter saja, 80% bisa habis," kata Fahri saat ditemui di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Rabu (8/1/2025).

Ia menuturkan bahwa sebetulnya penelitian dan pengembangan terkait struktur bangunan tahan gempa sudah dilakukan pemerintah sejak lama. Karenanya, ke depan, standar konstruksi akan lebih ketat untuk memastikan setiap rumah baru memiliki kemampuan tahan gempa yang sesuai dengan riset pemerintah.

Ilustrasi Selat Sunda. (Dok. BMKG)Foto: Ilustrasi Selat Sunda. (Dok. BMKG)
Ilustrasi Selat Sunda. (Dok. BMKG)

"Nah sekarang ini dalam skema penyelenggaraan perumahan baru, kita akan memasukkan secara ketat bahwa konstruksi dan bangunannya betul-betul bersumber dari satu riset yang disetujui oleh pemerintah bahwa ini layak bangun atau tidak," ujarnya.

Fahri menekankan semua rumah, terutama yang dibangun dengan dukungan fasilitas pemerintah, harus mengikuti standar baru yang tidak hanya tahan gempa, tetapi juga mendukung kesehatan dan kenyamanan penghuni.

"Ke depan, tidak boleh lagi ada rumah yang hilang begitu saja kalau terjadi gempa. Standar baru ini akan memastikan rumah lebih kokoh, lengkap, dan layak huni," katanya.

Dia juga menyoroti pentingnya fasilitas rumah yang lengkap, seperti dapur dan toilet, sebagai bagian dari standar baru. Ia mengkritik beberapa proyek rumah subsidi yang tidak menyediakan dapur, yang justru menjadi sumber masalah kebersihan.

"Toilet itu sumber sampah manusia, dapur itu sumber sampah rumah tangga. Kalau dapur tidak dikelola dengan baik, akan menjadi sumber sampah di mana-mana, di seluruh Indonesia. Jadi kita mesti disiplin kalau membangun rumah, apalagi pakai fasilitas pemerintah harus lengkap sebagai rumah dong. kalau tanggung bagaimana? Nanti jadi sampah lagi," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemprov Banten Siaga Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

Next Article Tsunami Gulung Jakarta 2,5 Jam Usai Megathrust Selat Sunda Meledak

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|