Api dan asap membubung setelah serangan udara Israel di Sanaa, Yaman, Rabu, 10 September 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, SANAA— Menurut media Ansar Allah Houthi, serangan udara baru Israel menargetkan pembangkit listrik Dhahban dan sebuah lingkungan perumahan di Jalan Al-Raqas di Distrik Maeen di ibukota Sanaa, menewaskan dua orang dan melukai 48 lainnya.
Dikutip Aljazeera, Jumat (26/9/2025), sebelumnya, media Ansar Allah melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan ibu kota Sanaa, menyusul serangan Houthi pada hari Rabu di kota Eilat yang melukai puluhan warga Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC), memerintahkan serangan ke Sanaa dari pesawatnya dalam perjalanan ke New York, kata Kantor Perdana Menteri Israel.
Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempurnya menyerang kamp-kamp, termasuk Kamp Komando Umum Houthi, menewaskan puluhan anggota kelompok tersebut.
Media Israel juga mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel melancarkan serangan di Yaman, menargetkan para komandan militer, markas komando dan depot senjata Houthi.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa pasukan Israel menggunakan lebih dari 65 rudal hari ini, jumlah amunisi terbesar dalam serangan udara di Yaman.
Channel 14 Israel mengatakan bahwa 20 jet tempur berpartisipasi dalam serangan Israel di Sana'a pada hari Kamis, sementara sumber-sumber media di Sanaa melaporkan bahwa lebih dari 10 serangan udara Israel menghantam Sanaa dalam serangan hari ini.
Channel 12 mengutip seorang pejabat keamanan senior yang mengatakan bahwa tentara Israel akan meningkatkan frekuensi serangannya terhadap Houthi.
Pada Rabu, Ansar Allah melancarkan serangan di kota Eilat, Israel selatan, dan Israel Broadcasting Corporation mengatakan bahwa 50 orang terluka dalam berbagai tingkatan ketika sebuah pesawat tak berawak jatuh di Eilat, tiga di antaranya dalam kondisi serius, sementara Israel bersumpah untuk memberikan "pukulan yang menyakitkan" kepada kelompok Ansar Allah.