Bank Mega Syariah Luncurkan Cicil Emas Digital pada Semester II

19 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mega Syariah (BMS) berencana meluncurkan produk bisnis emas berbasis digital. Direktur Bisnis BMS Rasmoro Pramono Aji mengatakan produk itu berupa cicilan emas, yang ditargetkan dapat meluncur di awal semester II-2025.

"Kita lagi ongoing process untuk develop segmen marketnya, SOP-nya, sistem yang mau kita bangun. Itu memang menjadi salah satu pilihan kita di tahun ini," kata pria yang akrab disapa Oney itu di Menara Mega Syariah, Kamis (14/3/2025).

Ia mengatakan BMS ingin transaksi emas di bank syariah milik CT corp itu dalam bentuk digital. Lantas, pengembangan sistemnya perlu dilakukan dengan sangat amat matang. Tidak kalah penting juga, proses pencarian mitra untuk pengembangkan bisnis emas ini.

"Jadi nanti digital ini, kalau nasabah pengen mengambil fisiknya untuk jumlah gram tertentu, nanti kita akan atur delivery-nya, logistiknya dan itu tidak mudah. Jadi technically mesti dipersiapkan dan matang untuk isu-isu logistiknya," terang Oney.

Bukan tanpa alasan, produk cicil emas di BMS berbasis digital dengan tujuan untuk bisa menjangkau nasabah lebih luas. Oney mengatakan minat nasabah BMS untuk emas sendiri sangat tinggi untuk beberapa segmen tertentu.

Lebih lanjut, ia mengatakan rencana bisnis emas BMS ini sangat prospektif. Hal itu terlihat dari harga emas dunia di pasar spot terapresiasi saat ini sudah mendekati US$3.000.

Oney melihat, dengan situasi ekonomi global yang sedang tidak menentu, orang-orang akan berinvestasi di aset safe haven.

"Itu [harga emas] sudah naik terus sekarang. Mungkin kemungkinan sih kalau situasi global seperti ini, orang akan cari safe haven. Pasti akan lari ke emas," ujarnya.

Layanan bisnis emas sendiri baru mendapatkan sorotan belakangan ini. Pada akhir Februari, pemerintah telah resmi meluncurkan bullion bank atau bank emas pertama RI.

Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bahwa lembaga jasa keuangan (LJK) yang ingin mendirikan bullion bank harus memiliki modal setidaknya Rp14 triliun. Lantas, Oney mengatakan BMS belum berencana untuk mendirikan bullion bank.

Namun, nature dari bank syariah sendiri adalah berbisnis emas. Lantas, tak heran produk emas berbasis digital masuk ke pipeline produk BMS.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Peluang Cuan Bisnis Emas di 2025

Next Article Makin Gencar Kejar Tabungan, Bank Mega Syariah Kembali Tebar Hadiah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|