8000hoki.com Data Platform server Slots Gacor Japan Terkini Sering Jackpot Online
hoki kilat Agen website Slots Gacor China Terbaru Pasti Win Terus
1000 Hoki Online List ID website Slots Gacor Indonesia Terpercaya Sering Lancar Jackpot Online
5000 Hoki Online Login website Slots Maxwin Malaysia Terkini Mudah Scatter Full Setiap Hari
7000 hoki Situs situs Slot Maxwin Myanmar Terbaru Gampang Jackpot Full Setiap Hari
9000 Hoki Online List ID website Slots Gacor Indonesia Terpercaya Sering Jackpot Full Setiap Hari
Data ID game Slot Maxwin basis Philippines Terpercaya Pasti Lancar Menang Non Stop
Idagent138 Daftar Akun Slot
Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Adugaming Slot Anti Rungkad Terbaik
kiss69 Daftar Id Slot Maxwin Terbaik
Agent188 Id Slot Game
Moto128 Slot Terpercaya
Betplay138 login Akun Slot Game
Letsbet77 Slot Anti Rungkat Online
Portbet88 login Slot Anti Rungkad
Jfgaming168 login Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
MasterGaming138 Akun Slot Gacor Terpercaya
Adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online
Kingbet189 Daftar Akun Slot Game
Summer138 Slot Game Online
Evorabid77 Daftar Slot Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia - Proses aksesi Indonesia untuk masuk sebagai anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) masih terus berlangsung. Kendati demikian, OECD menegaskan adanya progres positif dalam aksesi Indonesia.
Hal ini diungkapkan OECD dalam peluncuran OECD Economic Survey of Indonesia 2024 kemarin, Selasa (26/11/2024). Survei ini adalah laporan rutin unggulan dari OECD bagi pembuat kebijakan di negara maju hingga berkembang.
Sekjen OECD Mathias Cormann menyampaikan bahwa Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 ini dilakukan seiring dengan kemajuan proses aksesi Indonesia ke OECD. Aksesi merupakan perjalanan transformasi yang positif, baik bagi Indonesia maupun OECD.
"Proses ini akan memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin, yang semakin luas, mendalam, dan kokoh, serta akan mendukung Indonesia dalam memperkuat agenda reformasi strukturalnya secara komprehensif," jelasnya.
OECD adalah organisasi kerja sama antar pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan. OECD, kata Mathias, mendukung upaya Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan, energi, air, penguatan sumber daya manusia, serta percepatan transisi hijau untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Dukungan OECD diharapkan dapat memperkuat implementasi program-program pemerintah guna meningkatkan daya saing Indonesia di tengah dinamika global.
Meskipun belum menjadi anggota, Indonesia telah menjadi mitra utama OECD sejak tahun 2007 dan telah menjalin kerja sama melalui penandatanganan Framework of Cooperation Agreement (FCA) OECD-Indonesia pada tahun 2012.
Kerja sama Indonesia dan OECD telah memberikan beberapa manfaat bagi kedua belah pihak melalui beberapa program, seperti peningkatan kapasitas dan bantuan teknis dalam mendukung pengembangan kebijakan, serta beberapa publikasi dan survei.
Pelaksanaan Survei Ekonomi 2024 sendiri merupakan bagian dari program kerja sama Indonesia- OECD Joint Work Programme (JWP) 2022-2025, dimana Survei Ekonomi ini telah dilaksanakan secara periodik sebanyak 7 (tujuh) kali dalam periode tahun 2008 hingga 2021.
Kementerian Keuangan yang mewakili pemerintah menegaskan bagi Indonesia yang kini tengah menjalani proses aksesi untuk menjadi anggota OECD, Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 diharapkan dapat menyoroti sisi positif dalam menarik investor ke Indonesia.
"Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 juga diharapkan dapat menunjukan berbagai upaya Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian, melindungi masyarakat rentan, dan mempertahankan keberlanjutan fiskal di tengah dinamika dan volatilitas perekonomian global serta tantangan perubahan iklim," tulis Kemenkeu dalam keterangan resminya mengenai survei ini.
Selain itu, rekomendasi dari OECD dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan nasional yang bermanfaat bagi masyarakat.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Buka-Bukaan Prabowo Soal Rencana RI Gabung Brics & OECD
Next Article Ambisi Jadi Anggota OECD, RI Siap Pungut Pajak Minimum 15%?