Jakarta, CNBC Indonesia - Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) disebut berencana untuk memfasilitasi pencopotan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky dari kekuasaan dengan mendiskreditkannya menjelang pemilihan umum mendatang. Klaim ini disampaikan oleh Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).
"Para pemimpin Barat ingin membekukan konflik dengan mendorong Moskow dan Kyiv untuk berunding, tetapi Zelensky dipandang sebagai penghalang," kata SVR pada Senin seperti dikutip RT, Selasa (4/2/2024).
"Washington dan Brussels sepakat bahwa hambatan utama untuk penerapan skenario semacam itu adalah Zelensky, yang di kalangan Barat disebut tidak lebih dari sekadar 'material yang bisa dibuang'," kata badan tersebut dalam pernyataan tersebut, menambahkan bahwa "bahkan NATO memahami bahwa waktu Zelensky sudah habis."
Untuk mengatasi hal ini, blok tersebut dilaporkan tengah mempersiapkan kampanye untuk mendiskreditkan Zelensky menjelang pemilihan presiden Ukraina berikutnya, yang menurut badan tersebut dapat berlangsung musim gugur mendatang. SVR mengklaim bahwa pejabat Barat berencana untuk merilis informasi yang menghubungkan Zelensky dan timnya dengan penggelapan dana lebih dari US$1,5 miliar yang dimaksudkan untuk membeli peralatan militer.
Selain itu, laporan tersebut menuduh bahwa pemerintahan Zelensky terlibat dalam skema untuk mengalihkan gaji 130.000 tentara Ukraina yang tewas yang masih terdaftar sebagai anggota dinas aktif. SVR juga mengklaim bahwa Zelensky terlibat dalam penjualan ilegal senjata yang dipasok Barat kepada kelompok bersenjata di Afrika.
Saat ini Zelensky tetap menjabat meskipun masa jabatannya secara resmi telah berakhir Mei lalu. Ia menolak untuk mengundurkan diri dan menunda pemilihan presiden, dengan alasan darurat militer yang diberlakukan pada tahun 2022 menyusul eskalasi konflik dengan Rusia.
SVR menyatakan bahwa kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih telah menciptakan ketidakpastian atas dukungan Barat di masa mendatang untuk Ukraina, yang dapat mempercepat upaya untuk menggantikan Zelensky. Menurut badan tersebut, tujuan NATO yang lebih luas adalah untuk mempertahankan Ukraina sebagai pijakan anti-Rusia, terlepas dari situasi di medan perang.
Baik pejabat NATO maupun Ukraina sejauh ini belum menanggapi klaim SVR tersebut
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Nato Gunakan Rumania Sebagai Pintu Perang
Next Article 8 Update Perang Rusia-Ukraina: NATO Turun Tangan, Putin Menggila Lagi