Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang ke-2 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi dimulai. Ia mengguncang perdagangan global dengan menerapkan tarif impor baru kepada Kanada, Meksiko, China, 1 Februari.
Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif 25% untuk barang impor Kanada dan Meksiko serta 10% untuk China. Khusus energi, impor dari Kanada berlaku lebih rendah, 10%, untuk meminimalkan dampak pada harga bensin dan minyak pemanas rumah tangga.
Perlu diketahui total bisnis tahunan AS dengan ketiga negara itu adalah US$ 1,6 triliun. Kebijakan akan resmi berlaku Selasa, 4 Februari pukul 12:01 waktu setempat.
Trump beralasan kebijakan diteken untuk menekan aliran imigran ilegal serta peredaran narkoba termasuk fentanil. Fentanil adalah opioid kuat yang digunakan sebagai penghilang nyeri dan obat bius, yang juga digunakan untuk tujuan kesenangan- dicampur dengan heroin, kokain, atau metamfetamin- di mana tindakan ini berpotensi menyebabkan overdosis mematikan.
Kebijakan Trump tersebut menyertakan klausul pembalasan. Ditulis "jika suatu negara memilih untuk membalas dengan cara apapun, maka ini adalah sinyal untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan kemungkinan dengan meningkatkan tarif".
"Memberlakukan pungutan tersebut karena ancaman besar dari imigran gelap dan narkoba mematikan yang membunuh Warga Negara kita, termasuk fentanil," tegas Trump di akun X, dikutip Senin (3/2/2025).
"Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang," tambahnya.
Sementara itu, dalam wawancara dengan CNBC International, Penasihat Senior Perdagangan Trump untuk Perdagangan Manufaktur, Peter Navarro, menjelaskan melindungi ekonomi AS dan keselamatan publik sangat penting.
"Kita akan menghadapi Super Bowl (pertandingan final sepak bola AS) dan anehnya, jumlah orang yang masuk ke (New Orleans) Superdome hampir sama persis dengan jumlah orang yang meninggal setiap tahun di Amerika karena fentanil, dan itu berasal dari China dan Meksiko," kata Navarro Jumat lalu.
"Itulah sebabnya kita mengadakan diskusi semacam ini," tambahnya.
Tarif adalah bea yang dikenakan pada barang-barang asing yang dibayarkan oleh importir AS. Para ekonom secara umum menentang tarif, dengan alasan bahwa tarif mengakibatkan inflasi, di mana akan ada harga yang lebih tinggi bagi konsumen domestik.
Namun, Trump telah lama mempromosikan tarif sebagai cara untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan mitra dagang AS. Menilainya melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, dan mendapatkan pendapatan.
Reaksi Kanada-Meksiko dan China
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengenakan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang AS senilai US$155 miliar segera setelah tarif Trump diumumkan. Ia mengatakan bea masuk atas barang-barang AS senilai US$30 miliar akan dikenakan pada hari Selasa, dengan bea masuk atas produk-produk senilai US$125 miliar lainnya akan diberlakukan dalam 21 hari "untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Kanada dan rantai pasokan mencari alternatif".
"Seperti tarif Amerika, respons kami juga akan berdampak luas dan mencakup barang-barang sehari-hari seperti bir, anggur, dan bourbon Amerika, buah-buahan dan jus buah, termasuk jus jeruk, beserta sayur-sayuran, parfum, pakaian, dan sepatu," tegas Trudeau dalam konferensi pers pada Sabtu malam.
"Ini akan mencakup produk-produk konsumen utama seperti peralatan rumah tangga, furnitur dan peralatan olahraga, serta bahan-bahan seperti kayu dan plastik, beserta banyak lagi," tambahnya.
"Ini adalah pilihan yang, ya, akan merugikan warga Kanada, tetapi lebih dari itu, ini akan memiliki konsekuensi nyata bagi Anda, rakyat Amerika."
Tarif pembalasan diperkirakan akan semakin memperburuk kenaikan harga di AS dan tempat lain. Harga segala sesuatu mulai dari mobil dan barang elektronik hingga mainan dan makanan diperkirakan akan terdampak.
"Ya, kami memang punya perbedaan di masa lalu, tetapi kami selalu menemukan cara untuk mengatasinya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, jika Presiden Trump ingin membawa era keemasan baru bagi Amerika Serikat, jalan yang lebih baik adalah bermitra dengan Kanada, bukan dengan Kanada, bukan menghukum kami," jelas Trudeau lagi.
Sementara itu, Ontario mengatakan akan menarik semua produk alkohol Amerika dari rak minuman keras yang dikelola pemerintah mulai Selasa sebagai tanggapan atas tarif tersebut. Gerai-gerai Badan Pengawas Minuman Keras Ontario juga akan mengeluarkan produk-produk AS dari katalognya sehingga pengecer lain tidak dapat memesan atau mengisi kembali barang-barang tersebut, menurut pernyataan Perdana Menteri Doug Ford pada hari Minggu.
Meksiko juga bersumpah akan melakukan pembalasan ke Trump. Presiden Claudia Sheinbaum mengecam tarif dan mengatakan dia telah menginstruksikan menteri ekonomi untuk "menerapkan Rencana B", mencakup tindakan tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko.
"Kami dengan tegas menolak fitnah Gedung Putih terhadap Pemerintah Meksiko yang menuduh adanya aliansi dengan organisasi kriminal, serta segala niat untuk mencampuri wilayah kami," tegasnya dipostingan yang diterjemahkan NBC.
"Meksiko tidak menginginkan konfrontasi. Kami mulai dari kolaborasi antara negara-negara tetangga. Meksiko tidak hanya tidak ingin fentanil mencapai Amerika Serikat, tetapi juga tidak ingin fentanil mencapai mana pun," tambahnya.
"Kita harus bekerja sama secara komprehensif, tetapi selalu berdasarkan prinsip tanggung jawab bersama, saling percaya, kolaborasi, dan yang terpenting, menghormati kedaulatan, yang tidak dapat dinegosiasikan. Koordinasi, ya; subordinasi, tidak,".
Di sisi lain, China mengatakan akan mengajukan gugatan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai tanggapan atas bea masuk tersebut. Beijing pun akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan.
"Kenaikan tarif sepihak AS secara serius melanggar aturan WTO, tidak menyelesaikan masalahnya sendiri, dan mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara China dan AS," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
"Menanggapi tindakan yang salah ini, China akan mengajukan gugatan hukum ke WTO dan mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya dengan tegas," tambahnya.
China telah mengeluh kepada WTO tentang tarif sebelumnya. Terutama mengenai tarif UE pada kendaraan listrik Tiongkok tahun lalu.
Namun fakta bahwa China tidak segera melakukan eskalasi telah meningkatkan harapan bahwa mungkin ada ruang untuk menghindari perang dagang habis-habisan antara kedua negara. Tarif yang lebih rendah, 10% yang dikenakan pada barang-barang buatan China mungkin juga melegakan mengingat ancaman berulang yang dilontarkan Trump selama kampanye untuk mengenakan bea masuk sebesar 60% atau lebih pada impor dari negara tersebut.
"China mendesak AS untuk mengambil pendekatan yang objektif dan rasional terhadap masalah dalam negerinya, termasuk fentanil, daripada menggunakan ancaman tarif terhadap negara lain," katanya.
Eropa Teriak hingga Perang Dagang Global
Uni Eropa (UE) mengatakan mereka menyesalkan keputusan AS untuk mengenakan tarif pada Kanada, Meksiko, dan China. Kelompok itu juga akan menanggapi dengan tegas jika Trump mengenakan tarif pada UE.
Perlu diketahui Trump juga merasa hubungan dagang AS dan UE memiliki masalah, di mana ia mengklaimnya sebagai hubungan perdagangan yang tidak setara.
Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Trump sempat mengatakan ada hubungan yang "sangat tidak adil dan sangat buruk".
"Hubungan perdagangan dan investasi kami dengan AS adalah yang terbesar di dunia. Ada banyak yang dipertaruhkan," kata juru bicara UE.
"Langkah-langkah tarif yang menyeluruh meningkatkan biaya bisnis, merugikan pekerja dan konsumen. Tarif menciptakan gangguan ekonomi yang tidak perlu dan mendorong inflasi. Tarif merugikan semua pihak," tegasnya.
Dalam sebuah catatan pada hari Minggu, Paul Ashworth, kepala ekonom Amerika Utara di Capital Economics, mengatakan tarif Trump pada Kanada, Meksiko, dan China adalah "hanya serangan pertama dalam apa yang dapat menjadi perang dagang global yang sangat merusak". Ia mengatakan ia memperkirakan impor UE akan menjadi sasaran dalam beberapa bulan ke depan, dengan tarif universal- yang banyak digembar-gemborkan oleh Trump selama kampanye- diharapkan pada bulan April.
"Karena ekspor ke AS mencapai sekitar 20% dari PDB mereka, tarif saat ini dapat menjerumuskan ekonomi Kanada dan Meksiko ke dalam resesi akhir tahun ini," tulisnya.
"Lonjakan inflasi AS yang diakibatkan oleh tarif ini dan tindakan masa depan lainnya akan terjadi lebih cepat dan lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya," jelasnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perang Tarif Dimulai! Trump Pasang Tarif 25% ke Kanada-Meksiko
Next Article Perang Dagang Jilid 2 Trump Dimulai, 3 Negara Resmi Jadi Sasaran