Jakarta, CNBC Indonesia - Cerita tentang kekecewaan dalam membeli produk asuransi terkait investasi atau PAYDI (Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi) sudah sering kita dengar. Produk yang dikenal juga dengan sebutan unit link ini sering kali dipasarkan oleh agen-agen asuransi dan mencakup asuransi jiwa maupun kesehatan.
PAYDI menawarkan kombinasi antara manfaat investasi dan proteksi dalam satu produk. Namun, banyak pemegang polis sering salah paham, terutama terkait kinerja investasi dalam unit link.
Mereka berharap nilai investasi ini dapat membantu mewujudkan tujuan finansial jangka panjang, padahal sebenarnya, kinerja investasi dalam unit link sangat tergantung pada aset dasar yang dikelola, seperti halnya reksa dana.
Investasi unit link memang mirip dengan reksa dana, dengan perbedaan utama pada sistem pembayaran dan pencairan. Setiap kali Anda membayar premi, sebagian dana masuk ke dalam investasi unit link, yang nantinya bisa dicairkan sebagian atau sepenuhnya dengan menyerahkan polis.
Penting untuk memahami bahwa investasi dalam unit link tidak sepenuhnya sama dengan investasi biasa. Berikut beberapa poin penting yang perlu dipahami.
Investasi bukan untuk cari cuan
Saat Anda membeli PAYDI, Anda sebenarnya juga membangun portofolio investasi. Namun, tujuan utamanya adalah untuk mendukung keberlangsungan proteksi. Ketika saldo investasi Anda bertambah seiring dengan pembayaran premi yang konsisten, dana tersebut bisa digunakan untuk membayar premi agar polis Anda tetap aktif.
Dengan saldo investasi yang cukup, Anda bahkan bisa berhenti mengalokasikan dana setiap tahun untuk premi karena premi tersebut dapat terbayar dari hasil investasi.
Pilih yang rendah risiko
Produk unit link tersedia dalam berbagai jenis, tergantung pada jenis aset dasarnya baik itu saham, pendapatan tetap, maupun pasar uang. Unit link berbasis saham mungkin menawarkan potensi keuntungan tinggi, tetapi juga berisiko lebih besar dengan fluktuasi yang tinggi.
Bila tujuan utama Anda adalah proteksi, unit link berbasis pasar uang atau instrumen konservatif lainnya bisa menjadi pilihan yang lebih bijak. Instrumen ini menawarkan stabilitas yang lebih tinggi, sehingga nilai investasi Anda tidak banyak berubah dan dapat lebih diandalkan untuk mendukung kebutuhan proteksi.
(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Ajak Lebih Banyak Warga RI Punya Asuransi, Industri Lakukan Apa?
Next Article Lebih Baik Beli Asuransi Jiwa untuk Seumur Hidup Atau yang Berjangka?