Harga Cabai Merah Kriting di Pasar Kramat Jati Makin Pedas

3 months ago 29

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

Tri Susilo, CNBC Indonesia

02 December 2024 16:55

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pekerja menyortir cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin (2/12/2024), cabai rawit merah naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kilogram (kg). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.460 per kg. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan CNBC Indonesia para pedagang mengeluhkan harga cabai yang cenderung naik turun dalam per harinya. "Harga di Pasar Kramat Jati pedagang semua kompak harga cabai di angka Rp41.930 yang sebelumnya itu di bawah harga tersebut" jelasnya salah satu pedagang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pedagang lainnya menjelaskan, stok cabai memang terbatas karena sifatnya yang tidak awet dan tidak tahan lama. Untuk itu, dirinya sulit mengasumsikan berapa kira-kira kenaikan harga cabai. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Sekarang tinggal bagaimana langkah pemerintah memastikan stoknya terjaga, tidak ada pedagang yang berhenti mendapatkan pasokan dari panen. Itu yang harus diperkuat," jelasnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pasalnya, kenaikan permintaan yang terus terjadi tidak diimbangi dengan suplai ke pasaran karena umumnya panen cabai berhenti saat periode tertentu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penjualan cabai merah kriting di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (2/12/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Ini memang agak unik ya. Di beberapa kasus dalam beberapa tahun yang lalu, pascaLebaran justru naiknya (harga) lebih dari 50%. Kenapa? Karena di saat menjelang Nataru tidak ada orang panen," ujar pedagang tersebut kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|