Harga Emas Antam Hari Ini: Naik Rp 9.000

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau menguat pada perdagangan Selasa (10/12/2024), setelah selama tiga hari stabil.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.517.000/batang, naik Rp 9.000 dari posisi perdagangan Senin kemarin.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 1.365.000 per gram, naik Rp 14.000 dari posisi perdagangan kemarin.

Berikut harga emas Antam pada hari ini:

Harga emas Antam yang mulai kembali menguat terjadi di tengah bergairahnya harga emas global pada perdagangan kemarin hingga hari ini.

Merujuk dataRefinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas dunia ditutup melesat 1% di US$ 2.659,19 per troy ons. Sementara pada perdagangan Selasa pagi hari ini sekitar pukul 08:40 WIB, emas terpantau naik 0,1% ke US$ 2.661,87 per troy ons.

Sentimen penopang harga emas global yakni aksi bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang kembali memborong emas baru-baru ini. PBoC mengatakan bahwa mereka membeli 160.000 ons emas murni bulan lalu.

Penambahan ini merupakan yang pertama sejak April lalu, sebelum bank sentral menghentikan pembelian selama 18 bulan yang telah membantu menopang harga di tengah selera yang kuat dari lembaga-lembaga publik dunia.

Dimulainya kembali pembelian oleh China dapat mendukung permintaan investor di negara tersebut. Pembelian emas oleh PBoC yang kuat telah memainkan peran utama dalam mendukung rekor reli emas tahun ini, di samping pelonggaran kebijakan moneter dan ketegangan geopolitik.

Di lain sisi, prospek pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) turut menopang emas kemarin.

The Fed AS memulai siklus pelonggaran suku bunga dengan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada September lalu, diikuti oleh pemangkasan sebesar 25 bps pada November lalu.

Kini, peluang dari pelaku pasar yang memperkirakan pemangkasan lebih lanjut mencapai 86%, berdasarkan perangkat CME FedWatch. Adapun pertemuan The Fed terakhir di tahun ini akan digelar pada 17-18 Desember.

Namun, jika The Fed secara tiba-tiba berubah sikap menjadi hawkish dan secara tiba-tiba menghentikan laju pemangkasan suku bunga, maka hal itu akan memberikan tekanan sementara pada harga emas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Berburu Cuan, Saham-Saham Ini Layak Dilirik

Next Article Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 24 Juli Naik Rp 4.000 Jadi Segini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|