Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penutupan Stasiun Karet pada Februari 2025 membuat heboh masyarakat, utamanya bagi masyarakat yang sehari-harinya menggunakan moda transportasi Commuter Line (KRL).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal menyampaikan bahwa keputusan soal penutupan stasiun ini masih dalam tahap kajian dan diskusi bersama pihak-pihak terkait. Katanya, pembahasan tersebut masih belum mencapai keputusan final.
"Belum ada (hasil pembahasan penutupan Stasiun Karet). Sekarang kita masih kaji kemungkinannya, kemudian bagi masyarakat itu masih kita kaji," kata Risal saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Rabu (8/1/2025).
Adapun kajian yang dilakukan Kemenhub ini, katanya, melibatkan berbagai pihak, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan masyarakat setempat. Namun, hingga saat ini belum ada target waktu kapan keputusan final akan diumumkan.
"Nanti deh ya kalau hasilnya sudah final," ujarnya.
Foto: PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan Stasiun Karet yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan ditutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan Stasiun Karet yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan ditutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Sementara itu, isu penutupan Stasiun Karet menuai berbagai interpretasi di masyarakat. Risal pun menyebut istilah "penutupan" ini masih belum memiliki definisi yang jelas.
"Apakah ditutup itu nantinya tidak difungsikan? Atau menjadi sebagai jalan dari BNI City? Itu masih belum clear," kata Risal.
Namun, ia memastikan integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City merupakan hal yang sudah direncanakan.
"Kalau integrasi iya, sudah pasti. Sekarang pun sudah terintegrasi," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Risal menyebut adanya wacana untuk mengintegrasikan Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Risal menyebutkan konsep integrasi moda transportasi menjadi fokus utama.
"Konsepnya adalah terintegrasi. Semuanya itu, KRL, LRT, MRT itu terintegrasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Risal menekankan keputusan apapun yang diambil akan mempertimbangkan kepentingan masyarakat, terutama para pengguna transportasi umum. Kajian yang matang diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik untuk mendukung efisiensi dan kenyamanan dalam sistem transportasi massal.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mudik Nataru, Kesiapan Infrastruktur Pemerintah Diuji
Next Article Stasiun Karet Akan Ditutup, Penumpang KRL Pindah ke Stasiun Ini