Jakarta, CNBC Indonesia - CEO perusahaan keuangan AS yang juga menjadi penerbit ETF Bitcoin dan Ethereum spot Jan van Eck memproyeksikan kapitalisasi pasar Bitcoin pada akhirnya akan mencapai setengah dari total kapitalisasi pasar emas.
Setali tiga uang, Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan jika melihat data yang ada saat ini di mana kapitalisasi Bitcoin berada di angka $1,8 triliun dan emas di angka $17,6 triliun, proyeksi tersebut menargetkan angka setidaknya $8,8 triliun atau hampir 5x lipat dari kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini.
"Tidak hanya VanEck, beberapa pelaku industri lainnya juga turut memaparkan pandangan optimisnya terkait potensi kenaikan harga Bitcoin, seperti CEO MicroStrategy, Michael Saylor, misalnya yang memproyeksikan harga Bitcoin akan menyentuh $100 ribu sebelum akhir tahun ini. Sentimen positif terkait outlook regulasi crypto AS turut menjadi katalis berkembangnya optimisme tersebut," jelas Fahmi, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, (21/11/2024).
Optimisme yang berkembang dalam beberapa hari terakhir ini juga menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar bagi Bitcoin. Saat ini Bitcoin dapat dikatakan sedang berada dalam fase price discovery pasca terciptanya level harga tertinggi baru.
"Bitcoin kemungkinan masih akan mencetak beberapa level harga tertinggi baru lagi dari titik ini mengingat area konsolidasi yang berada pada level lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, kekuatan reli Bitcoin akan bergantung pada di mana level harga yang akan membuat long term holder kemudian mulai memutuskan untuk menjual, dan short term holder mulai akan berpikir dua kali untuk mengakuisisi Bitcoin," jelasnya.
Menurut Fahmi, saat ini kedua poin tersebut belum terlihat mengalami perubahan signifikan, meskipun sebagian long term holder sudah terlihat mulai melakukan aksi profit taking.
Mengacu data UTXO Age platform analitik data IntoTheBlock, komposisi long term holders versus short term holders Bitcoin masih belum terlalu banyak berubah.
Kelompok short term holders yang sebelumnya telah menyimpan Bitcoin selama 3-6 bulan terlihat banyak yang masih mempertahankan kepemilikan Bitcoinnya di bulan ini terlepas dari kenaikan harga yang terjadi, meskipun beberapa long term holder dalam kelompok 12-18 bulan telah terlihat melakukan aksi profit taking.
Secara keseluruhan, data usia UTXO IntoTheBlock mengindikasikan situasi saat ini yang masih belum mendekati periode peak bagi harga Bitcoin dengan komposisi short term holder, yakni mereka yang memiliki dan menyimpan Bitcoin selama kurang dari 12 bulan, masih berada di angka 36,12%.
"Angka tersebut masih relatif cukup jauh jika dibandingkan dengan situasi yang terjadi pada periode puncak siklus bullish sebelumnya pada 8 November 2021 di mana komposisi holder Bitcoin di bawah 12 bulan berada di angka 45,53%," ungkapnya.
Sebagai informasi, Bitcoin kembali menyentuh All-Time-High (ATH) baru di angka $94.000 pada pukul 02:00 dini hari, Rabu, (20/11/2024). Pada malam harinya, Bitcoin masih terkonsolidasi di area $92.000 dengan dominasi kapitalisasi pasar di angka 59,35%, mengacu data Coinmarketcap.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alarm Bahaya Sudah Menyala, IHSG-Rupiah Kompak Merana
Next Article Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah