Korporasi Ramai Terbitkan Obligasi, Ada Apa?

1 month ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi dan sukuk korporasi meningkat mencapai Rp93,4 triliun pada Kuartal III-2024. 

Menurut data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), penerbitan surat utang atau obligasi korporasi meningkat 4,6% secara year on year (yoy). Diketahui, penerbitan obligasi korporasi pada periode sama tahun lalu tercatat sebesar Rp89,3 triliun.

Director and Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan sentimen kenaikan dari refinancing dan ekspansi di beberapa sektor menjadi pendorong hal tersebut dari sisi supply.

"Karena sentimen kenaikan dari refinancing dan ekspansi di berbagai sektor khususnya sektor komoditas," jelas Ezra kepada CNBC Indonesia, Jumat, (22/11/2024).

Ia menambahkan, adanya faktor low base penerbitan dibandingkan dengan tahun lalu juga menjadi alasan. Hasilnya, permintaan meningkat seiring investor yang ingin mengunci imbal hasil yang tinggi sebelum terjadi siklus pemangkasan suku bunga.

"Di tahun 2025 kami tetap perkirakan penerbitan akan naik seiring dengan lanjutnya penurunan suku bunga dan harga komoditas yang masih relatif tinggi ditambah fokus new government pada sektor energi, pangan dan hilirisasi," kata dia.

Di lain sisi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Eri Kusnadi mengatakan peningkatan penerbitan ini terjadi karena adanya kebutuhan untuk refinancing, salah satunya di sektor multifinance. Meski demikian dia tak menutup kemungkinan adanya sentimen ekspansi yang juga mendorong nilai tersebut.

"Kebutuhan refinancing lebih tinggi pada semester II-2024, terindikasi dari nilai surat utang yang jatuh tempo mencapai Rp85,01 triliun, sementara di Semester 1-2024: Rp65,46 triliun," ungkap Eri.

Dia pun memproyeksikan pertumbuhan obligasi korporasi di tahun 2025 akan lebih mendekati range bawah. Hal ini mempertimbangkan data issuance per Kuartal III-2024 yang sebesar Rp 93 triliun, sedangkan total obligasi mature mencapai Rp42 triliun di kuartal IV-2024.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video:The Fed Masih Tak Pasti, Surat Utang RI Masih "Memesona" Asing?

Next Article Investor Muda Tak Lagi Pilih Saham dan Obligasi, Apa Sebabnya?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|