Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Ketua Bank Sentral China atau Bank of China, Liu Liange, dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan dua tahun dalam persidangan tingkat pertama pada hari Selasa (26/11/2024).
Vonis tersebut dijatuhkan oleh Pengadilan Menengah Jinan di Provinsi Shandong, China Timur, seperti dilaporkan oleh China Central Television (CCTV).
Dalam masa jabatannya dari 2010 hingga 2023, Liu menerima suap sebesar 121 juta yuan atau sekitar Rp260 miliar sebagai imbalan atas bantuan dalam pemberian pinjaman, pelaksanaan proyek, dan pengaturan personel. Dari 2017 hingga 2020, ia menyetujui pemberian pinjaman ilegal sebesar 3,32 miliar yuan atau hampir Rp7 triliun, yang menyebabkan kerugian lebih dari 190,7 juta yuan atau Rp415 miliar.
Selain hukuman mati dengan masa penangguhan, Liu juga dicabut hak politiknya seumur hidup dan seluruh aset pribadinya disita. Pengadilan menambahkan hukuman penjara 10 tahun dan denda sebesar 150.000 yuan atas keterlibatannya dalam penerbitan pinjaman ilegal. Hasil kejahatan Liu dan keuntungan yang dihasilkan akan disita dan diserahkan kepada kas negara.
Liu Liange yang kini berusia 63 tahun berasal dari Provinsi Jilin di China Timur Laut. Ia dipecat dari Partai Komunis pada 2023 dan secara resmi didakwa pada Februari 2024. Hukuman ini menandai akhir dari karier panjangnya di sektor keuangan, yang kini ternoda oleh tindak korupsi besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, China meningkatkan upaya untuk memberantas korupsi di sektor keuangan.
Pada November 2024, sejumlah pejabat dari bank-bank milik negara, termasuk Industrial and Commercial Bank of China dan China Construction Bank, tengah diselidiki atas tuduhan suap dan penggelapan dana. Informasi ini diungkapkan melalui situs web Komisi Pusat Inspeksi Disiplin.
Kebijakan keras terhadap pelaku korupsi mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengatasi kejahatan keuangan yang merugikan negara. Penindakan tegas seperti yang diterapkan pada Liu diharapkan menjadi peringatan bagi pejabat lainnya di sektor keuangan.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Presiden China Sebut Hubungan dengan Brazil
Next Article Xi Jinping Tendang 'Dewa Perang' China dari Partai Komunis, Ada Apa?