Melihat Lebih Dekat Program MBG Prabowo, Begini Ternyata!

20 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil box berwarna silver tiba di SDN Susukan 08 Pagi, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, sejak pukul 07.00 WIB. Makan bergizi gratis pun mulai dipersiapkan untuk dibagikan kepada 375 siswa-siswi yang sedang berolah raga.

Ini merupakan sekolah yang dihadiri Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro, dan Wakil Menteri Koordinator Hukum dan HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Senin (6/1/2025).

Hari kedua pelaksanaan program bagi-bagi makanan bergizi di titik ini berbeda dari sekolah lainnya. Lebih pagi, yakni 7.30 WIB, karena menyesuaikan dengan kegiatan senam yang dilakukan tiap hari Selasa.

"Kami ada senam bersama kelas 1 sampai kelas 6, kami minta ke SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), pengelolanya agar dimajukan," kata Kepala Sekolah SDN Susukan 08 Muhammad Mahrus, kepada CNBC Indonesia, di kantornya, Selasa (7/1/2025).

MBG SDN Susukan 08 Pagi, Kecamatan Ciracas, Jakarta TimurFoto: Doc SDN Susukan 08 Pagi
MBG SDN Susukan 08 Pagi, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

Usai olah raga, para siswa dan siswi langsung dikoordinir pihak sekolah untuk membuat lingkaran di lapangan kemudian, berdoa bersama, mencuci tangan, dan makan bersama di lapangan. Meski nanti pada umumnya kegiatan makan bersama ini akan dilakukan di tiap kelas masing-masing.

Menunya pun terlihat berbeda dari hari sebelumnya, dari wadah berbahan stainless steel itu diisi lauk telur, sayur, nasi dan buah.

Mahrus mengapresiasi SPPG yang berada di Jalan Industri Nomor 24, Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, karena mampu fleksibel dalam hal waktu pengiriman makanan. Karena biasanya waktu istirahat sekolah ini dimulai pukul 9.00 WIB selama 25 menit. Pada waktu itu juga nantinya kegiatan pembagian makan bergizi secara rutin akan dibagikan.

Ia menjelaskan nantinya ia akan memberikan waktu selama 15 - 20 menit kepada siswa dan siswi untuk makan pada jam istirahat, supaya tidak menganggu kegiatan belajar mengajar.

"Kurang lebih 20 menit pas sesuai waktu istirahat, dipastikan tidak mengganggu jam belajar," katanya.

Mahrus yang juga menjabat sebagai Co-Kapten Komunitas Pendidik Belajar.id ini melihat belum ada kendala yang terjadi dalam penyelenggaraan program unggulan Presiden Prabowo ini. Meski ada perhatian terhadap menu yang disuguhkan.

"Masalah selera anak, memang kami dapat informasi ada 30 jenis menu, jadi setiap hari tidak akan sama, tapi lagi-lagi karena selera anak, seketika ada menu yang tidak disuka," katanya. Namun pihak sekolah terus mengimbau kepada siswa-siswi untuk tetap dihabiskan.

Terkait permasalahan sampah juga pihak sekolah agar menempatkan sampah makanan sisa tetap pada wadah, jadi langsung dikembalikan dan dikelola oleh pihak SPPG.

Hingga saat ini dari sekolahnya belum ada keluhan dari orang tua murid. Bahkan ada beberapa orang tua murid mengaku senang karena bisa melakukan penghematan. Namun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi terkait penyelenggaran program ini, termasuk penyelenggaraan program ini pada waktu siang hari.

"Ini baru dua hari berlangsung, kami sedang mempertimbangkan ya, nanti kan mengevaluasi kan ada respons dari orang tua. Kalau memang kebutuhannya untuk makan siang ya nanti kita coba ajukan ke SPPG," Terangnya

Pihak sekolah juga tidak melarang bagi orang tua murid yang masih ingin membawakan bekal kepada anaknya. Melihat selera makan tiap anak bisa berbeda.

Ia juga menegaskan sampai saat ini belum ada pungutan yang dimintakan kepada pihak sekolah, baik dari pihak SPPG dan lainnya. "Gak pembayaran sama sekali, yang kami tahu ini makan bergizi gratis. Jadi tidak ada pungutan apapun," tukasnya.

Seperti diketahui pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi seperti dapur untuk menyuplai makanan bergizi beberapa sekolah. Untuk sekolah ini disuplai dari SPPG Khusus Yayasan Rumah Aksi, yang lokasinya tidak jauh dari sekolah itu.

CNBC Indonesia mencoba mendatangi langsung lokasi SPPG, namun pihak yang berwenang masih belum memperbolehkan untuk melakukan kegiatan peliputan.

Tapi dari pantauan CNBC Indonesia, lokasi dapur ini terletak pada sebuah gang yang berseberangan dengan rumah masyarakat. Terlihat mobil box juga terparkir di pinggir jalan depan.

Memang terlihat sebuah ruangan yang difungsikan sebagai dapur. Di jendela juga terlihat beberapa orang sedang melakukan kegiatan mencuci peralatan. Maklum biasanya kegiatan memasak untuk program MBG ini dimulai sejak dini hari.

Ketika ingin masuk, seorang petugas wanita meminta untuk tidak melakukan kegiatan peliputan di lokasi tersebut. Menurutnya pada lokasi itu merupakan dapur sementara yang difungsikan untuk kegiatan masak.

"Untuk kegiatan peliputan saat ini masih belum diperbolehkan, ini juga lokasi sementara," sambungnya.

CNBC Indonesia juga mencoba menghubungi Kepala SPPG yang terdaftar, yakni Agung Riano. Namun ia juga belum mempersilahkan untuk melakukan kegiatan peliputan maupun wawancara baik langsung maupun via telepon.

"Mohon maaf untuk liputan dapur kami belum dapat ijin dari pimpinan kami di BGN," terangnya, melalui pesan singkat.


(emy/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Koperasi Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Next Article 5 Fakta Terbaru Rencana Eksekusi Program MBG Prabowo-Gibran

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|