8000 hoki Data Akun web Slot Gacor Vietnam Terkini Pasti Scatter Full Terus
hoki kilat Situs server Slot Maxwin Cambodia Online Mudah Lancar Win Full Online
1000hoki.com List ID server Slots Maxwin Terkini Sering Lancar Jackpot Terus
5000 Hoki Online Data Agen website Slots Maxwin Japan Terbaik Pasti Win Online
7000hoki Data Platform website Slot Gacor Malaysia Terbaik Sering Jackpot Setiap Hari
9000 Hoki Online List Login web Slot Gacor China Terkini Gampang Lancar Menang Full Setiap Hari
List ID games Slots Maxwin basis Vietnam Terpercaya Sering Scatter Full Online
Idagent138 Akun Slot Gacor Online
Luckygaming138 login Slot Anti Rungkat Online
Adugaming login Id Slot Maxwin Online
kiss69 login Akun Slot Gacor
Agent188 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Moto128 Daftar Akun Slot Maxwin Online
Betplay138 login Slot Terpercaya
Letsbet77 Id Slot Terpercaya
Portbet88 Daftar Slot Maxwin Online
Jfgaming168 login Slot Terbaik
Mg138 login Id Slot
Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Online
Kingbet189 Daftar Akun Slot Online
Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Evorabid77 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden pertama RI sekaligus Bapak Proklamator, Soekarno, seringkali diliputi rumor kepemilikan emas 57 ton di Bank Swiss. Namun, hal itu dibantah oleh Putra sulungnya, yaitu Guntur Soekarnoputra.
Menurutnya, kabar yang beredar tersebut tidak benar. Bantahan itu disampaikan Guntur saat menjawab pertanyaan moderator dalam acara peluncuran bukunya berjudul Sangsaka Melilit Perut Megawati di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
"Bohong," kata Guntur menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab pada acara peluncuran buku itu.
Ia kembali membantah ketika ditanya Bung Karno memiliki batu intan terbesar di dunia yang dinamakan Intan Kartika. "Bohong juga. Itu salah kaprah semua," kata pria yang karib dengan sapaan Mas Tok tersebut.
Guntur meminta ayahnya tidak dianggap sebagai presiden yang kaya raya. Ia mengatakan tidak mungkin Sukarno bisa menyimpan harta berton-ton emas di Swiss.
"Sekarang katanya banknya emasnya berton-ton. Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini," kata Guntur.
Dalam kesempatan itu, Guntur sekaligus meluruskan salah kaprah mengenai Istana Batu Tulis di Bogor. Ia menegaskan lokasi tersebut adalah rumah, bukan istana.
Ia bercerita Sukarno tidak memiliki rumah hingga meninggal dunia. Melihat kondisi tersebut, Sultan Hamengkubowono IX berinisiatif untuk membantu.
"Nah atas inisiatif banyak Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan membuatkan Bung Karno sebuah rumah, dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batu Tulis," kata Guntur.
Ia mengatakan rumah itu diberi nama oleh Hing Puri Bima Sakti. Atas dasar itu, ia kembali menegaskan soal salah kaprah yang menyebut lokasi tersebut Istana Batu Tulis.
"Tapi celakanya, orang-orang awam kita ini, apalagi yang pengamat sosial politik itu menganggap rumah Batutulis itu Istana. Istana yang termasuk jajaran Kementerian Sekretariat Negara," kata Guntur.
"Padahal tidak sama sekali. Bukan (Istana). Rumah Batu Tulis," imbuh dia.
Buku terbaru yang diluncurkan Guntur diberinya judul 'Sangsaka Melilit Perut Megawati: Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Buku itu diluncurkan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) yang ke-80 Guntur. Dia menjelaskan buku itu bercerita tentang kejadian pada 1967, ketika Sukarno sudah tidak menjabat sebagai Presiden RI.
Selain buku yang baru diluncurkan, Guntur sebelumnya juga sempat menulis sejumlah buku pula. Beberapa di antaranya adalah Intelijen dan Diplomasi Dahulu dan Kini (2022), dan Bung Karno Bapakku Kawanku Guruku (1978).
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kemenangan Trump Bikin Investor Balik Ke AS, Rupiah Terancam?
Next Article Cerita Tak Terduga TNI Temukan Harta Karun Emas Soekarno di Sukabumi