Penampakan HP Buatan Indonesia yang Sudah Ekspor ke Luar Negeri

2 months ago 35

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan Samsung yang berada di Indonesia baru-baru ini melakukan ekspor produk ponsel ke luar negeri. Ponsel dengan model A336 ini dikirim ke Filipina dan menjadi ponsel pertama yang diekspor dari pabrikan Samsung di Indonesia.

"Ke Filipina. Ini pertama kali. [Modelnya] A336," kata presiden SEIN-S Yoo Jung Young ditemui di PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, dikutip Minggu (26/1/2025).

Sebagaimana diketahui, A366 adalah nomor model untuk HP yang dipasarkan sebagai Samsung A33 5G di Indonesia. Samsung pun menjadi salah satu vendor yang telah memiliki pabriknya sendiri di Tanah Air. Pabrikan ini berupaya memproduksi perangkat telekomunikasi, baik untuk dijual di dalam negeri maupun ke pasar ekspor.

Sejauh ini, ponsel yang dihasilkan dari pabrik Samsung masih didominasi untuk pasar Indonesia. Adapun sekitar 20% dari produksi ponsel Samsung Indonesia ditujukan ke pasar ekspor.

"2024 ini Samsung 77% [untuk pasar] lokal. Sisanya ekspor produksinya kita lihat dari data tadi," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta dalam kesempatan yang sama.

Kala itu, Setia Darta turut berkunjung ke pabrik Samsung Indonesia dan melakukan pertemuan untuk membahas aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dalam pertemuan dengan merek raksasa asal Korea Selatan itu, Setia menjelaskan persiapan perusahaan untuk memenuhi syarat TKDN.

Pemerintah diketahui tengah menyiapkan regulasi peningkatan TKDN untuk produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) pada masa depan. Saat ini TKDN untuk produk-produk ini ditetapkan minimal sebesar 35%, kemudian akan ditingkatkan menjadi 40%.

"Lebih pada bagaimana kita melihat kesiapan Samsung untuk TKDN, karena berencana untuk HKT TKDN dinaikkan ke 40%," jelasnya.

Setia memastikan bahwa beberapa produk Samsung telah memenuhi syarat baru tersebut. Begitu juga dengan vendor lain yang menyanggupi nilai TKDN baru.

"Pertemuan terakhir dengan asosiasi mereka menyanggupi. Karena memang ada beberapa part yang bisa dioptimalkan untuk TKDN," pungkas Setia.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Digital RI Kalah dari Malaysia, Ini Penyebabnya!

Next Article Video: Samsung Jadi Raja Smartphone, Apple-Xiaomi Minggir Dulu

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|