Pentingnya Literasi dan Inklusi Keuangan di Masyarakat

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia telah mencapai sebesar 65,43%. Sedangkan, indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%.

Financial Expert CNBC Indonesia, Ayyi Achmad Hidayah menjelaskan, angka tersebut tergolong masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju. Hal ini mengingat, indeks literasi keuangan di negara maju rata-rata di atas 90%.

"Literasi kita tuh masih di sekitar 65%, jadi sebenarnya masih cukup rendah. Kalau untuk negara-negara maju, rata-rata sudah di atas 90%, Singapura itu sudah 98%, Jepang itu sudah 98%, jadi itu rata-rata sudah di atas 90%," ujar Ayyi dalam acara Kelas Cuan Goes To Campus bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bertema "Keuangan Terencana Masa Depan Terlaksana" di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Kamis (14/11/2024).

Kendati demikian, menurutnya capaian angka inklusi keuangan di Indonesia sebenarnya sudah bagus. Akan tetapi, perlu ada pengembangan dan perbaikan terkait literasinya. Pasalnya, beberapa orang membeli produk keuangan hanya berdasarkan ajakan rekan alias ikut-ikutan saja.

"Dia tidak dibekali literasi yang baik gitu, jadi mungkin karena pengaruh teman, biasanya pengaruh saudara, keluarga, atau mungkin karena ikut-ikutan aja. Biasanya anak-anak Gen Z, milenial itu satu investasinya kripto semua kripto, satu investasi saham semua saham," imbuhnya.

Padahal, ketika seseorang membeli produk keuangan baik dalam bentuk investasi maupun asuransi seharusnya memperhatikan karakteristiknya terlebih dahulu. Sebab, apabila membeli produk keuangan secara asal-asalan akan mengakibatkan kerugian.

Untuk itu, masyarakat perlu mendapat edukasi ketika hendak membeli suatu produk keuangan. Tujuannya untuk memastikan kondisi finansial tetap stabil secara jangka panjang.

Ayyi pun menegaskan, tidak ada kata terlambat bagi tiap orang untuk belajar maupun berinvestasi asalkan sesuai dengan profil risiko masing-masing.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Nasabah Tajir Saat The Fed Hati-hati Pangkas Bunga

Next Article Ajarkan Anak Literasi Finansial, Nabung di BRI Junio Banyak Promonya!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|