Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk memulai pembentukan dana kekayaan negara AS atau sovereign wealth fund (SWF) pada Senin waktu setempat.
"Negara-negara lain memiliki dana kekayaan negara, dan mereka adalah negara yang jauh lebih kecil, dan mereka bukan Amerika Serikat," kata Trump kepada wartawan setelah menandatangani perintah tersebut, seperti dikutip AFP, dikutip Selasa (4/2/2025).
Trump kemudian mengutip pembelian aplikasi berbagi video populer TikTok sebagai contoh potensial transaksi yang dapat difasilitasi oleh dana AS, meskipun ia tidak memberikan perincian tentang apa yang ada dalam pikirannya.
"Kami mungkin memasukkannya ke dalam dana kekayaan kedaulatan, berapa pun yang kami hasilkan, atau jika kami bermitra dengan orang-orang yang sangat kaya," katanya.
TikTok menghadapi undang-undang AS yang memerintahkan perusahaan tersebut untuk melepaskan diri dari pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, atau dilarang beredar di AS.
Trump memberi TikTok waktu hingga awal April untuk mematuhi undang-undang yang menjawab kekhawatiran AS bahwa pemerintah China dapat mengeksploitasi aplikasi tersebut untuk memata-matai warga Amerika atau secara diam-diam memengaruhi opini publik AS.
"Dengan TikTok, jika kami membuat kesepakatan yang tepat, kami akan melakukannya. Jika tidak, kami tidak akan melakukannya," kata Trump dalam pengarahan tersebut.
Trump mengatakan bahwa ia sedang berunding dengan beberapa orang mengenai pembelian TikTok, termasuk Elon Musk, Larry Ellison, dan raksasa teknologi Microsoft.
Dana kekayaan negara sendiri adalah dana investasi milik negara yang mengelola kelebihan cadangan suatu negara, yang biasanya berasal dari pendapatan sumber daya alam atau surplus perdagangan, untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang.
Dana Norwegia, yang sebagian besar dibangun dari hasil bahan bakar fosil negara itu, adalah yang terbesar di dunia. Abu Dhabi, China, dan Arab Saudi juga memiliki versi yang cukup besar.
Tahun lalu dana Norwegia membukukan keuntungan sebesar 13%, sehingga total nilainya menjadi US$1,75 triliun.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini: