Perusahaan di Ujung Tanduk, Bos Raksasa Otomotif Dunia Mendadak Resign

2 months ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Stellantis Carlos Tavares mengundurkan diri secara tiba-tiba pada Minggu (1/12/2024), hanya 2 bulan setelah perusahaan otomotif tersebut mengeluarkan peringatan profit yang memengaruhi nilai sahamnya. Saham Stellantis, pembuat mobil Jeep, Fiat, dan Peugeot, telah kehilangan sekitar 40% nilainya sepanjang tahun ini.

Dilansir Reuters, keputusan Tavares untuk mundur terjadi di tengah perbedaan pandangan antara dirinya, pemegang saham utama, dan dewan direksi.

"Keputusan ini diambil setelah muncul perbedaan pandangan dalam beberapa pekan terakhir," tutur Henri de Castries, Direktur Independen Senior Stellantis.

Stellantis mengumumkan bahwa proses pencarian CEO baru telah dimulai dan diperkirakan selesai pada paruh pertama 2025. Sementara itu, Komite Eksekutif Interim, yang dipimpin oleh Ketua Dewan John Elkann, akan mengambil alih manajemen perusahaan.

Kritik terhadap Tavares makin menguat sejak Stellantis mengeluarkan peringatan laba pada 2024, termasuk perkiraan kerugian kas hingga 10 miliar euro. Masalah tersebut terutama disebabkan oleh penjualan yang lambat dan penumpukan inventaris di pasar Amerika Utara, yang selama ini menjadi penyumbang keuntungan terbesar perusahaan.

Meski sebelumnya terjadi perombakan besar-besaran di jajaran manajemen, termasuk pergantian Chief Financial Officer (CFO) dan kepala operasi Amerika Utara, posisi Tavares sempat aman. Namun, pengumuman bahwa ia tidak akan mencari masa jabatan baru dan akan pensiun pada awal 2026 menandai perubahan arah manajemen.

Tavares telah memimpin Stellantis sejak terbentuk pada awal 2021 melalui merger Fiat Chrysler dan PSA Group. Di bawah kepemimpinannya, Stellantis menjadi produsen mobil terbesar keempat di dunia berdasarkan penjualan.

John Elkann, pewaris keluarga Agnelli yang merupakan pemegang saham terbesar Stellantis melalui EXOR, menyampaikan penghargaan atas kontribusi Tavares dalam pembentukan perusahaan tersebut.

"Carlos Tavares memiliki peran besar dalam membangun fondasi Stellantis sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif global," kata Elkann.

Namun, gaya kepemimpinan Tavares yang blak-blakan sering kali menimbulkan konflik, termasuk dengan serikat pekerja AS dan pemerintah Italia. Keputusannya untuk mengurangi produksi mobil di Italia juga menjadi sorotan.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengusaha Mobil Buka Fakta Soal Efek Kemenangan Trump ke RI

Next Article Kronologi-Penyebab 3 Raksasa Otomotif Dunia Menuju Jurang Kejatuhan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|