Petaka di Awal Tahun 2025, 3 Pabrik Siap-Siap PHK 4.050 Pekerja

17 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar buruk dari industri padat karya Tanah Air muncul lagi. Tiga perusahaan dikabarkan bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan, ketiga perusahaan itu bergerak di industri alas kaki dan tekstil, yaitu benang.

"Awal tahun 2025 sudah ada perusahaan yang plan PHK. Lokasinya ada di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2025).

"Yang di Kabupaten Tangerang memproduksi sepatu untuk merek internasional, akan PHK 2.400 pekerja," ungkap Ristadi.

Sementara 2 pabrik lainnya, lanjut Ristadi, tidak hanya melakukan PHK. Tapi, bersiap tutup.

"Yang di Kabupaten Bandung mau tutup, PHK 900-an pekerja. Dan yang di Subang, mau tutup, PHK sekitar 750 pekerja," ucapnya.

"Penyebabnya masih sama, barang produksi tidak laku dan tidak ada pesanan dari buyer," sebutnya.

Di sisi lain, Ristadi menambahkan, PHK oleh perusahaan-perusahaan bisa saja terjadi lebih banyak lagi tanpa sepengetahuan publik.

"Perusahaan yang di Kabupaten Tangerang itu merupakan bagian dari grup perusahaan lain, yang juga telah melakukan PHK. Perusahaan ini tiap PHK selalu silent, tertutup. Sebelumnya pekerjanya ada 24 ribuan, sisa sekitar 19.000-an, sekarang mau PHK 2.400-an pekerja," bebernya.

"Ini perusahaan yang lapor saya saja loh ya, yang tidak lapor dan tertutup banyak. Saya hanya mau bilang, 2025 pekerja ada yg menikmati kenaikan upah, tapi ada yg terancam PHK," kata Ristadi.

Akibatnya, imbuh dia, angka PHK yang dimiliki pemerintah selalu lebih rendah dari yang terjadi sebenarnya.

"Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) dan Dinas-Dinas tenaga kerja di daerah itu tidak jemput bola, cuma nunggu laporan dari pengusaha saja kalau ada PHK," cetusnya.

"Kadang terjadi jika PHK tinggi, tapi karena kepentingan politis Kepala Daerahnya ya tidak diekspose karena takut dicap jelek kinerjanya. Apalagi kalau Kepala Daerahnya mau maju lagi," ucap Ristadi.

Sebelumnya, Kepala BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan jumlah PHK di sektor tekstil mencapai 90.000 orang dan dari sektor pakaian atau produk tekstil mencapai 20.000. Dengan demikian totalnya mencapai 110.000 korban PHK.

"Memang ada satu dua sektor seerti tekstil dan pakaian itu masing-masing 90.000 dan 20.000 minus tetap seluruhnya kita naik di 4,8 juta tenaga kerja baru secara net," ujarnya.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemenaker Minta PHK Di Industri Tekstil Jadi Perhatian

Next Article Diam-Diam Gelombang PHK Terus Lanjut, 1 Pabrik Tekstil Sampai Tutup

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|