Produksi Migas Gak Capai Target, Siap-Siap Kontraktor Kena Sanksi!

17 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah nampak serius menggenjot produksi minyak dan gas bumi siap jual (lifting). Sebagai contohnya, pemerintah tak segan memberikan sanksi tegas bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS) yang tak mampu mencapai target lifting migas yang sudah ditetapkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengakui bahwa pemerintah akan memberikan reward and punishment kepada para pelaku usaha atau KKKS dalam upaya peningkatan lifting nasional.

"Bagi KKKS yang memang targetnya tercapai kita harus memberikan apresiasi tapi kalau tidak tercapai dengan alasan yang susah untuk diterima maka pasti ada sanksinya juga. Ini bagian daripada memacu agar kita betul-betul fokus untuk meningkatkan produktivitas lifting," ujar Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (8/1/2025).

Di samping itu, Bahlil juga mengungkapkan capaian lifting minyak selama 2 bulan terakhir ini yang telah mengalami peningkatan.

Adapun, saat ini pemerintah mencatat kenaikan lifting minyak berada di level 600 ribu-602 ribu BPH. Angka tersebut menunjukkan perbaikan dari yang sebelumnya hanya tercatat sebesar 575 ribu bph.

"September itu kita melakukan penyesuaian itu produksi kita per hari itu kurang lebih sekitar 575 ribu sampai 580 ribu barel per day lebih. Dua bulan terakhir di November-Desember Itu sudah mencapai 600 ribu BPH sampai 602 ribu BPH," kata dia.

Ia pun berharap kenaikan lifting minyak ini menjadi angin segar bagi Indonesia untuk menggenjot peningkatan lifting nasional. Terlebih pencapaian tersebut sudah mendekati target lifting yang sudah ditetapkan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 yakni 605 ribu barel per hari (BPH).

"Doakan saja mudah-mudahan ini menjadi angin bagus untuk kita memasuki target di 2025 karena target APBN kita di 2025 itu sebesar 605 barel per day tapi kami yakin ini akan tercapai karena lifting kita kan turun terus antara target APBN dengan realisasi kan hampir tidak pernah tercapai," katanya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bangun Pabrik LPG 2 Juta Ton Demi Tekan Impor, RI Sudah Siap?

Next Article Warning! Jika Gak Bergerak, Produksi Migas RI Terancam Habis 2032

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|