Profesi Ini Paling Rawan PHK, Sebentar Lagi Sudah Mau Punah

11 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Profesi yang mengandalkan tugas-tugas sederhana dan repetitif kini berada di ujung tanduk. Pasalnya, terjadi lonjakan investasi di sektor robotika, terutama robot dengan tugas spesifik (task-specific robots), yang mulai menggusur posisi pekerja manusia di berbagai industri.

Data dari PitchBook mencatat, investasi global untuk perusahaan robotik mencapai US$2,26 miliar pada kuartal I 2025. Menariknya, lebih dari 70% dana tersebut mengalir ke perusahaan pembuat robot yang hanya fokus pada satu atau dua jenis pekerjaan, bukan robot humanoid.

Robot dengan tugas spesifik dirancang untuk efisiensi. Tidak seperti robot humanoid yang canggih namun masih terhambat masalah teknis, robot utilitarian ini justru semakin dilirik karena menawarkan solusi praktis. Robot-robot ini dapat mengangkut suku cadang, memungut sampah, hingga inspeksi alat berat.

Minat terhadap robot khusus seperti itu meningkat karena mereka menawarkan jalan yang jelas menuju profitabilitas, mengingat tekanan pada otomatisasi di seluruh industri, termasuk ritel, pertahanan, dan pengelolaan limbah.

Seperti yang dilakukan oleh Ati Motors asal Bengaluru, India, yang sudah mengoperasikan ratusan robot Sherpa Tug di lebih dari 50 pabrik besar dunia seperti Hyundai, Forvia, dan Bosch. Robot ini mampu menarik beban hingga 1.000 kg dan telah mencatat lebih dari 500.000 km pengoperasian.

"Berbekal chip Nvidia Orin NX, kami bisa menjalankan lebih banyak model AI di perangkat tanpa koneksi cloud," ujar CEO Ati Motors, Saurabh Chandra, dikutip dari Reuters, Jumat (23/5/2025).

Sektor layanan kesehatan pun tak luput dari pergeseran ini. Seperti yang dialami oleh Diligent Robotics asal Austin dengan Moxi-nya, robot yang bertugas mengantar suplai medis, obat-obatan, hingga sampel laboratorium. Meski tak berinteraksi langsung dengan pasien, kehadiran Moxi mulai mengurangi kebutuhan tenaga logistik rumah sakit.

"Kami telah menemukan bahwa dengan memecahkan masalah yang sangat spesifik di bidang yang sangat dibutuhkan seperti perawatan kesehatan, kami dapat menciptakan model bisnis yang berkelanjutan," kata CEO Diligent Robotics, Andrea Thomaz, seraya menambahkan bahwa Moxi telah mencapai profitabilitas tingkat produk.

Pendanaan ini mencerminkan perlombaan global yang lebih luas menuju supremasi robot. Dari Shenzhen hingga Silicon Valley, perusahaan-perusahaan mencoba mengembangkan mesin yang dapat melakukan pekerjaan fisik, dengan China muncul sebagai pemain utama berkat dukungan pemerintah yang besar.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Bosch Ciptakan Produk Hemat & Ramah Lingkungan

Next Article 15 Pekerjaan Rawan PHK Massal, Bersiap Ganti Profesi di 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|