Putra Orang Terkaya Ini Putuskan Jadi Biksu, Tinggalkan Harta Rp 79 T

2 months ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekayaan tidak selalu menjadi tujuan semua orang. Hal ini terbukti dari perjalanan hidup Biksu Buddha Yang Mulia Ven Ajahn Siripanyo, yang meninggalkan harta berlimpah dan memilih untuk menjadi pemuka agama yang hidup dalam kesederhanaan.

Dalam laporan South China Morning Post (SCMP), yang juga ditulis Economic Times, Ajahn Siripanyo merupakan putra tunggal miliarder Malaysia Ananda Krishnan. Krishnan merupakan salah satu orang terkaya di Malaysia, yang memiliki kerajaan bisnis senilai US$ 5 miliar (Rp 79 triliun) yang mencakup telekomunikasi, satelit, minyak, real estat, dan media.

Ibu Siripanyo, Momwajarongse Suprinda Chakraban, merupakan keturunan keluarga kerajaan Thailand. Ini juga akhirnya memberinya ikatan dengan kekayaan dan kebangsawanan.

Ajahn Siripanyo membuat keputusan untuk menjadi biksu pada usia 18 tahun. Langkah ini, meskipun tidak biasa, sejalan dengan keyakinan Buddha ayahnya yang taat.

"Pilihan Ajahn Siripanyo sepenuhnya adalah pilihannya sendiri, dan itu dihormati dalam keluarga," tulis laporan itu, Jumat (29/11/2024).

Perjalanan spiritualnya dimulai sebagai retret sementara di Thailand, yang kemudian menjadi komitmen seumur hidup. Selama lebih dari dua dekade, Yang Mulia Ajahn Siripanyo telah hidup sebagai biksu hutan, yang utamanya bermarkas di Biara Dtao Dum di dekat perbatasan Thailand-Myanmar.

"Tumbuh besar di London bersama kedua saudara perempuannya, Siripanyo menyelesaikan pendidikannya di Inggris dan fasih dalam sedikitnya delapan bahasa. Paparan budaya ini telah membentuk pandangan dunianya dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Buddha," tutur laporan tersebut.

Meninggalkan materialisme, ia mengikuti ajaran Buddha untuk hidup sederhana dan bergantung pada kemurahan hati orang lain untuk bertahan hidup.

Meskipun menjalani kehidupan monastik, Siripanyo sesekali berhubungan kembali dengan akarnya, mengunjungi ayahnya dan sebentar melangkah ke dunia lamanya. Namun, kunjungan tersebut selaras dengan prinsip-prinsip Buddha, yang menekankan ikatan kekeluargaan.

"Kisahnya memiliki kemiripan dengan Julian Mantle, pengacara fiktif dalam The Monk Who Sold His Ferrari, perjalanan Ajahn Siripanyo menonjol sebagai contoh nyata yang langka tentang pilihan pengabdian spiritual daripada kekayaan materi," tambah laporan itu.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Viral Spanduk Ajakan Berobat ke Malaysia

Next Article Sosok Raja Baru Malaysia, Miliarder dan Pengendara Moge

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|