Sarang Burung Walet RI Laku Keras di Dunia, Begini Ambisi Wamentan

19 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono pasang target ambisius atas ekspor Sarang Burung Walet. Alasannya, potensi produksi sarang walet sangat menjanjikan.

Untuk itu, dia mengimbau budidaya sarang burung walet agar semakin dilirik. Dengan demikian, dapat menjadi kekuatan ekonomi keluarga pembudidaya dan memperkuat ekspor nasional.

Hal itu disampaikannya saat meninjau Processing Bird House di PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (7/1/2025). Pemerintah, imbuh dia, akan memberikan dukungan bagi petani yang ingin mengembangkan budidaya Sarang Burung Walet.

"Tentu ini potensi yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Kenapa? Karena dari 100 persen pasokan Sarang Burung Walet dunia, 60 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Nilai ekspornya pun hampir mencapai Rp10 triliun per tahun," ujar Sudaryono dalam keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).

Dia pun menargetkan, kontribusi ekspor Indonesia di pasar Sarang Burung Walet dunia bisa meningkat lebih dari 60 persen, dengan target mencapai 63 hingga 65 persen.

"Industri Sarang Burung Walet ini sangat potensial. Karena jika Indonesia sudah menyuplai 60 persen pasokan dunia, kami yakin itu bisa meningkat lebih jauh. Sehingga sarang burung walet Indonesia bisa lebih mendominasi pasar ekspor dunia," ujarnya.

"Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yang cukup besar. Harga sarang walet yang mencapai puluhan juta rupiah per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga," sambungnya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi pada tahun 2021 pernah menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Sarang Burung Walet terbesar di dunia.

Sarang Burung Walet dikenal sebagai komoditas mewah yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kekebalan tubuh, perbaikan fungsi organ, dan pencegahan penuaan.

Dalam catatan CNBC Indonesia, nilai ekspor Sarang Burung Walet Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada 2020, ekspor sarang walet mencapai US$540,4 juta, mengalami peningkatan 48,5% dibandingkan tahun 2019.

Volume ekspor sarang burung Indonesia pada 2023 mencapai 1.335 ton dengan nilai US$633,25 juta atau setara dengan Rp9,81 triliun (US$ 1= 15.945, Oktober 2024). Dengan menggunakan kurs tersebut, maka 1 kg sarang burung Indonesia dihargai Rp7,35 juta.

China, Hong Kong, dan Singapura merupakan pasar utama Sarang Burung Walet Indonesia. Misalnya, pada 2023, ekspor ke Hong Kong tercatat sebesar 630,9 ton dengan nilai US$77,137 juta, sementara ekspor ke Singapura mencapai 36 ton dengan nilai US$17,588 juta.

Sudaryono berjanji, bila ada regulasi yang menghambat, termasuk untuk ekspor Sarang Burung Walet, pemerintah siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.

"Dari sisi pemerintah, kami ingin meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan regulasi agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita ingin swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor," kata Sudaryono.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video : RI Siap Ekspor Durian Utuh ke China

Next Article China & Hong Kong Rebutan Harta Karun RI, Berani Bayar Rp 7,4 Juta/Kg

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|