Stok Gabah Melimpah! Harga Beras Merosot per November 2024

2 months ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras di tingkat penggilingan hingga eceran merosot per November 2024. Seiring dengan turunnya gabah berbagai kualitas di tingkat petani.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, harga gabah kering panen atau GKP di tingkat petani turun 1,86% secara bulanan menjadi Rp 6.303/kg dari bulan sebelumnya Rp 6.422, sedangkan dibanding November 2023 turun 6,18% dari sebelumnya Rp 6.718/kg.

"Untuk gabah kering panen turun 1,86% secara bulanan dan turun sebesar 6,18% secara tahunan," kata Amalia saat konferensi pers di kantor pusat BPS Jakarta, Senin (2/12/2024).

Sementara itu, untuk gabah kering giling atau GKG per November 2024 turun 1,48% menjadi Rp 6.984/kg dari bulan sebelumnya Rp 7.089/kg. Sedangkan secara tahunan turun 8% dari sebelumnya per November 2023 sebesar Rp 7.592/kg.

Untuk rata-rata harga beras sendiri di penggilingan per November 2024 menjadi sebesar Rp 12.567/kg atau turun 1,23% dibanding bulan sebelumnya senilai Rp Rp 1.724/kg. Dibanding November 2023 turun 3,79%.

Sedangkan di tingkat grosir, harga beras dibanding bulan sebelumnya turun 0,81% menjadi Rp 13.453/kg sedangkan secara tahunan masih naik 0,54%. Demikian juga untuk eceran yang turun 0,45% secara bulanan menjadi Rp 14.534/kg, sedangkan secara tahunan masih naik 28%.

"Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai kualitas dan jenis beras dan mencakup seluruh wilayah Indonesia," ucap Amalia.

Amalia menjelaskan, merosotnya harga gabah dan beras itu dipicu oleh melimpahnya stok di berbagai sentra produksi padi. Terutama di Bali, Jambi, dan Sumatera, karena adanya peningkatan stok GKP dan GKG.

"Di Bali karena ada peningkatan stok, karena terjadi panen di Tabanan. Sedangkan di Jambi terlihat banyaknya stok gabah di penggilingan," ucap Amalia.

Oleh sebab itu, Amalia mengatakan, penurunan harga beras secara rata-rata nasional terjadi pada November 2024.

"Dengan turunnya harga gabah di tingkat petani dan banyaknya stok memicu turunnya harga beras di penggilingan dan kualitas beras medium maupun premium sama-sama turun," tuturnya.

Rilis BPS Senin (2/12/2024). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)Foto: Rilis BPS Senin (2/12/2024). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)
Rilis BPS Senin (2/12/2024). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PMI Manufaktur China Meningkat 51,5, Sinyal Ekonomi Bangkit

Next Article Zulhas Happy Stok Beras Bulog Melimpah dan Harga Stabil

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|