Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripro tengah menunjukan optimisme. Buktinya, pada Selasa (13/11/2024) Bitcoin menyentuh All Time High (ATH) baru dengan hampir menyentuh US$90,000 dengan kapitalisasi pasar kripto mulai mendekati level ATH US$3 triliun yang didorong oleh kemenangan Donald Trump dan penurunan suku bunga The Fed.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, Bitcoin tercatat telah naik 24% selama tujuh hari terakhir dan melesat hampir 100% secara Year to Date (YTD).
"Performa positif ini sekaligus mendorong kapitalisasi pasar BTC sempat mencapai US$ 1,768 Triliun, sekaligus melampaui Meta (Ex-Facebook) dan Silver," ungkap dia dalam keterangan resmi, Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, di tengah euforia pasar saat ini, Investor tetap harus mengelola risiko investasi dengan lebih bijak agar terhindar dari FOMO atau investasi yang mengikuti trend semata. Investor perlu tetap waspada adanya penurunan yang didorong aksi profit taking.
"Di tengah euforia bull run, investor harus tetap waspada terhadap potensi aksi ambil untung (profit taking) yang bisa memicu koreksi harga. Meski tren positif sedang terjadi, pasar kripto cenderung volatil. Dengan strategi yang tepat, investor bisa menghindari kehilangan profit yang sudah diraih," kata Panji.
Untuk itu, Panji memberikan beberapa strategi bijak investasi kripto di tengah bull run market:
1. Cara Mudah Identifikasi Waktu untuk Beli dan Jual
Beberapa Indikator dapat memberi gambaran tentang kinerja suatu aset dan kondisi pasar secara keseluruhan, yang dapat membantu memprediksi arah pergerakan pasar. Terdapat banyak indikator untuk kripto yang dapat digunakan, namun beberapa yang paling populer diantaranya adalah melihat level Fear and Greed Index.
Selain itu menggunakan indikator teknikal RSI (Relative Strength Index). Indikator ini dapat membantu untuk mengenali momen yang tepat untuk masuk dan keluar pasar. Dengan demikian, investor bisa menangkap awal tren bullish dan mengambil keputusan lebih cermat.
"Saat ini, Fear and Greed Index di level 84 zona extreme greed investor dapat mempertimbangkan take profit bertahap. Ketika indeks menunjukkan ekstrem, ini bisa menjadi sinyal untuk lebih berhati-hati. Selain itu, indikator seperti RSI dapat membantu mengidentifikasi apakah aset dalam kondisi overbought atau oversold memberikan gambaran waktu yang tepat untuk jual atau akumulasi," jelas Panji.
2. Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO sering kali mendorong investor untuk membeli aset saat harga sudah terlalu tinggi, hanya karena melihat euforia pasar. Namun, ini bisa berisiko jika harga tiba-tiba terkoreksi. Jika indikator teknis seperti Fear and Greed Index berada di zona extreme greed, ini adalah sinyal untuk tetap tenang dan menghindari keputusan impulsif.
"Jangan terburu-buru masuk pasar hanya karena tren sedang naik. Bersikaplah rasional dan fokus pada analisis daripada mengikuti emosi," kata Panji.
3. Take Profit Secara Berkala
Take profit secara berkala dengan memanfaatkan sell limit orders, Anda bisa secara otomatis menjual kripto Anda ketika mencapai harga tertentu di pasar.
"Melakukan take profit secara berkala memungkinkan investor untuk mengunci keuntungan secara bertahap," kata Panji. "Ini juga membantu menghindari godaan untuk terus menahan posisi tanpa rencana jelas, yang bisa merugikan jika pasar tiba-tiba berbalik arah dari bullish ke bearish," pungkas Panji.
Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Kripto membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Melemah, Sektor Keuangan Jadi Pemberat
Next Article Simak, Tips Investasi Aset Kripto untuk Jangka Panjang