Taktik Trump Selamatkan Elon Musk Usai Boikot Tesla-Starlink

4 days ago 10

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda kehancuran Elon Musk kian nyata. Boikot Tesla meluas, ditandai dengan penyerangan terhadap showroom Tesla di beberapa negara, hingga pemilik Tesla yang ramai-ramai 'membuang' mobil mereka.

Penjualan Tesla juga anjlok dan sahamnya kian merosot hingga 31% pada tahun ini. Sentimen buruk terhadap sikap politik Musk menjadi pendorong anjloknya kerajaan bisnis orang terkaya di dunia tersebut.

Bukan cuma Tesla, layanan internet berbasis satelit Starlink di bawah SpaceX milik Musk juga mulai ditinggal. Fenomena ini terjadi di Inggris. Banyak pelanggan Starlink berencana atau sudah beralih dari layanan tersebut.

Trump Turun Tangan 

Melihat nasib Musk yang kian merana, Presiden AS Donald Trump tak tinggal diam. Beberapa saat lalu, Trump blak-blakan menyebut aksi penyerangan showroom Tesla sebagai tindakan terorisme.

Trump juga menyebut aksi boikot Tesla sebagai tindakan ilegal. Ia bahkan menunjukkan aksi solidaritas terhadap Musk dengan membeli unit mobil Tesla baru.

Tak berhenti sampai di situ, baru-baru ini Menteri Perdagangan AS di bawah pemerintahan Trump, Howard Lutnick, meminta pejabat pemerintah untuk inisiatif broadband di daerah terpencil untuk memprioritaskan penggunaan Starlink milik Musk.

Menurut laporan Financial Times, Lutnick bahkan menyebut nama Musk dalam perintah ke para petugas pemerintahan. Perintah Lutnick ini dibocorkan oleh Evan Feinman yang menjalankan program broadband di daerah terpencil AS.

"Tujuan yang jelas dari arahannya adalah untuk meningkatkan jumlah satelit yang digunakan tanpa mempertimbangkan pertimbangan lain," kata Feinman kepada Financial Times, dikutip dari Gizmodo, Rabu (26/3/2025).

Starlink menggunakan satelit di orbit rendah Bumi (LEO) yang menawarkan kecepatan internet yang lebih mumpuni ketimbang layanan internet berbasis ruang angkasa yang lebih lama seperti HughesNet.

Kendati demikian, Feinman menjadi kritikus yang blak-blakan terhadap penggunaan Starlink sebagai pengganti serat optik. Pasalnya, ia menilai internet berbasis satelit tidak dapat mencapai jenis kecepatan yang diharapkan dari infrastruktur berbasis darat.

Ia menilai transmisi bolak-balik ke luar angkasa mengakibatkan terjadi delay yang signifikan untuk beberapa skenario penggunaan. Hal ini mengakibatkan gangguan sinkronisasi ketika melakukan panggilan video atau game multipemain.

Feinman menjelaskan Starlink mudah disediakan pada awalnya, karena pelanggan hanya memerlukan parabola. Namun, Feinman berpendapat warga pedesaan AS akan mendapatkan layanan yang kurang berkualitas untuk jangka panjang.

Feinman dapat digambarkan sebagai mantan karyawan yang tidak puas dengan perintah pemerintah. Namun, protes yang ia kemukakan dan ditolak mentah-mentah merupakan contoh nyata dari pengaruh Musk di Gedung Putih yang menguntungkan kerajaan bisnisnya dengan mengorbankan orang lain.

Presiden Trump telah menggunakan platformnya untuk mempromosikan kendaraan Tesla di tengah anjloknya penjualan, dan lembaga lain telah mempertimbangkan untuk memberikan kontrak kepada perusahaan Musk.

Semuanya digadang-gadang sebagai imbalan pemerintah Trump terhadap sumbangan Musk senilai hampir US$300 juta (Rp4,9 triliun) untuk mendukung kampanye pemenangan Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 2024 lalu.

Starlink Pernah Ditolak Biden

Upaya terbaru Musk untuk menjadi jantung internet pedesaan AS bukanlah kejutan besar. Selama pemerintahan Joe Biden, Komisi Komunikasi Federal (FCC) menolak subsidi hampir US$900 juta (Rp14,9 triliun) untuk SpaceX melalui program Bead, dengan mengatakan layanannya tidak memenuhi harapan terkait kecepatan.

Bead, sebutan untuk program internet pedesaan, adalah inisiatif senilai US$42,45 miliar (Rp703 triliun) yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden untuk memperluas pita lebar berkecepatan tinggi di komunitas pedesaan.

Selain menolak subsidi untuk Musk, Bead juga menerima kritik dari Partai Republik karena belum ada layanan yang diluncurkan melalui program yang berusia 3 tahun itu. Setidaknya 3 negara bagian bersiap untuk memulai uji coba yang tepat saat Trump mulai memimpin untuk masa jabatan keduanya.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Terancam" Starlink Elon Musk, Bisnis Satelit Lokal Bisa Lawan?

Next Article Gerakan Boikot Tesla Makin Parah, Trump Blak-blakan Teriak Terorisme

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|