Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belum menentukan nominal penempatan dana menganggur pemerintah di dua bank pembangunan daerah (BPD), yakni Bank Jakarta dan Bank Jatim.
Ia mengatakan, keputusan ini belum bisa ia tetapkan karena ingin terlebih dahulu mengetahui kemampuan dua BPD itu dalam mengelola kas penempatan dana pemerintah pusat.
Ini karena, ukuran BPD itu tak sebesar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang sebelumnya telah menerima penempatan dana dari pemerintah senilai Rp 200 triliun sejak 12 September 2025.
"Jadi, kita lagi diskusi dengan mereka. Mereka bisa terima berapa sih. Kalau waktu bank BUMN kan saya paksa. Saya takut juga banknya enggak sebesar BUMN kan, enggak sebesar Himbara," kata Purbaya saat ditemui di kawasan Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Untuk itu, sebelum menentukan besaran penempatan dana, Purbaya mengaku telah mengutus bawahannya untuk berdiskusi dengan direksi kedua bank daerah itu tentang kesiapan besaran dana yang bisa ditempatkan dan dikelola.
"Jadi, saya sedang diskusi dengan mereka, saya kirim orang sedang diskusi dengan mereka. Cek berapa mereka bisa terima," ucap Purbaya.
Purbaya memastikan, bila dari hasil diskusi jajaran direksi Bank Jakarta dan Bank Jatim itu tak mampu mengelola penempatan dana menganggur pemerintah, ia memastikan tak akan memaksa mereka untuk menampung dananya.
"Saya enggak akan paksa sama mereka, kalau enggak bisa yasudah. Tapi DKI mau kelihatannya dan Bank Jatim juga, saya sudah ketemu dengan gubernurnya di sana kan, karena bank BPD nya yang lain kurang dana juga, jadi kalau saya masukin ke Bank Jatim harusnya cepat ke bank lain di daerah," paparnya.
Meski begitu, Purbaya menekankan, dua bank itu akan menjadi tempat uji coba penempatan dana pemerintah di BPD. Bila berhasil dia akan melakukan perluasan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di daerah.
"Saya coba dua dulu itu. Saya lihat karena yang backing-nya kuat. Itu kan satu pemerintah Jakarta, satu lagi pemda Jatim, dua-duanya besar. Jadi, saya ngerasa lebih aman kalau di taruh di sana. Kalau uangnya misalnya hilang, saya potong aja DAU sama DAK nya selesai," tegas Purbaya.
(arj/arj)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Kabar Baik! Bank RI Bakal Dibanjiri Duit Rp 200 T dari Menkeu