Transformasi Keamanan Siber dengan Precision AI Palo Alto Networks

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Palo Alto Networks telah mempertemukan para pemimpin dan pakar keamanan siber global untuk menelusuri cara AI mentransformasi lanskap ancaman siber. Pertemuan yang dilakukan dalam acara Ignite on Tour Indonesia 2025, menyajikan beragam wawasan, kisah sukses para pengguna, serta demonstrasi langsung solusi yang disediakan oleh Palo Alto Networks.

Melalui tema "Reimagining Cybersecurity with Precision AI™", Palo Alto Networks berhasil memperlihatkan bagaimana revolusi pertahanan digital dalam memastikan perlindungan yang lebih kuat dari serangan berbasis AI. Presiden Palo Alto Networks, BJ Jenkins mengatakan saat ini dunia tengah menghadapi titik balik (inflection point) dengan adopsi AI yang begitu cepat, sehingga menghadirkan peluang yang sangat besar untuk mentransformasi perusahaan.

"Pada saat bersamaan, inovasi AI juga menantang kapabilitas kita untuk memastikan keamanannya, karena memperluas attack surface yang dimanfaatkan oleh para penyerang. Di Ignite on Tour Indonesia tahun ini, kami berbagi tentang pentingnya pendekatan baru, yang didasarkan pada analisis secara real-time, wawasan berbasis AI, serta platform yang terintegrasi," kata Jenkins, dikutip Kamis (27/2/2025).

Beliau menjabarkan bahwa data dilihat sebagai komoditas baru, semua organisasi di berbagai sektor rentan terhadap serangan siber. Risiko ini semakin mendesak karena ancaman berbasis AI terus berevolusi, memungkinkan penyerang untuk mengambil data, mengeksploitasi kerentanan, dan melancarkan gangguan berskala besar dalam waktu yang sangat singkat.

Di tengah berbagai ancaman ini, Palo Alto Networks mencatatkan telah berhasil mencegah 11,3 miliar serangan, menganalisis 5,47 miliar objek baru, dan mengidentifikasi 5,41 juta objek serangan unik baru setiap harinya (Data harian, per 25 Februari 2025, 7AM PST). Perusahaan keamanan siber global ini juga menyoroti urgensi untuk memimpin tiga langkah di depan para penyerang melalui inovasi berkelanjutan dan strategi keamanan berbasis AI.

Dalam kesempatan yang sama, Country Manager Indonesia, Palo Alto Networks, Adi Rusli mengatakan seiring dengan transformasi digital perusahaan-perusahaan di Indonesia, mereka harus memikirkan kembali pendekatan perusahaan terhadap keamanan siber. Pergeseran dari solusi yang terfragmentasi ke satu platform yang seamless akan meningkatkan efisiensi, mengurangi kompleksitas, dan membuka wawasan yang kuat dan didukung oleh AI yang mendorong hasil keamanan real-time yang lebih baik.

"Melalui pemanfaatan pendekatan keamanan berbasis platform yang mengutamakan AI, perusahaan dapat menjadi yang terdepan dalam menghadapi musuh, memerangi ancaman yang muncul dengan presisi, dan memastikan postur keamanan yang tangguh dalam era perang siber berbasis AI," pungkas Adi.

Dalam menghadapi potensi serangan siber yang semakin besar, Palo Alto Networks menggunakan Precision AI, yakni sistem kecerdasan buatan yang mampu membantu tim keamanan menggunakan data yang kaya. Precision AI juga menggunakan model khusus keamanan untuk mengotomatiskan deteksi, pencegahan, dan remediasi dengan akurasi terdepan di industri.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Precision AI

Precision AI dari Palo Alto Networks merupakan sistem AI yang dapat membantu tim keamanan memercayai hasil AI menggunakan data yang kaya dan model khusus keamanan untuk mengotomatisasikan deteksi, pencegahan, dan remediasi dengan akurasi yang terbaik. Precision AI menggabungkan kemampuan AI terbaik Palo Alto Networks, mulai dari Machine Learning (ML), Deep Learning, hingga AI Generatif (GenAI). Machine Learning (ML) dibangun dalam banyak produk besutan Palo Alto Networks selama lebih dari satu dekade, sehingga memungkinkan aplikasi keamanan menjadi lebih akurat dalam mencegah, memprediksi, dan memulihkan masalah keamanan. Sistem ini juga menggunakan data historis dan terkini yang tepat dan terdefinisi sebagai masukan untuk memprediksi situasi baru.

Sementara untuk Deep Learning, Palo Alto Networks mampu membangun model prediktif untuk mengantisipasi dan mendeteksi masalah keamanan secara real-time dengan belajar dari data keamanan dalam jumlah besar. Terakhir, AI Generatif (GenAI ) yang memungkinkan berbagai tools mampu "menggunakan bahasa manusia", menyederhanakan UX, dan merangkum intelijen ancaman dalam jumlah besar melalui kopilot yang dibangun berdasarkan kumpulan data kami yang sangat terkontrol, sehingga mengurangi waktu rata-rata penyelesaian.

Palo Alto Networks menjabarkan ada tiga pilar dalam penggunaan Precision AI untuk mengatasi serangan siber, yakni Data, Models, High-Fidelity Automation. Berikut penjelasannya:

Data

Keamanan yang efektif memerlukan sejumlah besar data khusus keamanan. Palo Alto Networks memanfaatkan salah satu alat dan kemampuan terbesar di industri yang diterapkan di berbagai sektor. Palo Alto Networks dapat mengamati setiap ancaman yang berbeda dari tiap pelanggan sehingga bisa memberikan hasil keamanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai perusahaan keamanan siber, Palo Alto Networks mengumpulkan dan menganalisis data yang ada di industri, sehingga bisa memberikan perlindungan terbaik dengan mengamati jenis serangan yang bervariasi berdasarkan target, platform, maupun keunikan lainnya. Jenis serangan dan aktivitas pelaku juga menjadi data penting untuk diamati dalam menghadapi potensi serangan siber.

Sektor yang menjadi sasaran serangan juga menjadi data yang penting diamati, termasuk riwayat penyimpanan datanya. Palo Alto Networks juga mengamati berbagai serangan yang memanfaatkan AI, untuk mengidentifikasi kapan penyerang menggunakan serangan AI/ML atau GenAI untuk mengembangkan malware, serangan phishing, deepfake, dan berbagai ancaman lainnya.

Models

Agar dapat digunakan untuk keamanan siber, Precision AI harus mendekati akurasi 100% untuk menemukan potensi serangan yang benar dan menghindari kesalahan. Satu-satunya cara untuk mencapai akurasi tersebut, adalah dengan menggunakan kombinasi teknik AI khusus keamanan.

Untuk itu, Precision AI mengambil teknik terbaik dari semua bentuk AI, kemudian secara pintar menggabungkannya untuk mendapatkan hasil yang tepat hingga memperbaiki masalah dengan cepat. Precision AI juga mengambil input dari serangan berbasis Gen-AI untuk melatih (train) kemampuan defensif.

High-Fidelity Automation

Precision AI juga memanfaatkan augmentasi AI untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi. Dengan akurasinya, Precision AI dapat dipercaya untuk menerapkan otomatisasi dalam skala besar.

Tidak berhenti sampai di situ, demi memaksimalkan keamanan dengan Precision AI, Palo Alto Networks mengolah data dari 85 ribu pelanggan yang terdiri dari 7,6 petabyte data olahan, 1 triliun cloud event dirposes, dan 11.3 miliar serangan diblokir setiap harinya. Ini menegaskan posisi Palo Alto Networks sebagai platform yang mengumpulkan data dua hingga empat kali lebih banyak dibandingkan vendor keamanan siber lainnya. Data tersebut adalah data pihak pertama yang paling terperinci dan komprehensif di seluruh jaringan, cloud, dan SOC (Security Operations Center).


(~) Next Article Bos Asuransi Ditembak Mati Pakai AI Buat Tolak Klaim Sebanyak Mungkin

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|