Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir seluruh wilayah di planet Bumi mengalami dampak dahsyat berbagai bencana akibat perubahan iklim yang terus terjadi hingga kini. Pada awal 2025, Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi dampak tersebut.
Korsel diperkirakan akan mengalami suhu terdingin pada musim dingin pada Kamis, 9 Januari 2025. Badan Meteorologi Korea (KMA) pada Rabu (8/1/2025) menyatakan suhu pagi dan siang hari pada Kamis diperkirakan turun di bawah titik beku, ini tercatat sebagai suhu terdingin musim dingin sejauh ini.
"Suhu pagi hari pada hari Kamis akan turun hingga minus 15 derajat Celsius di wilayah tengah, termasuk Seoul dan daerah sekitarnya, serta di Provinsi Jeolla Utara dan Provinsi Gyeongsang Utara," kata KMA, seperti dikutip Korea Herald.
"Wilayah lain di Korea akan mengalami suhu pagi turun hingga di bawah minus 10 derajat Celsius, sementara beberapa wilayah pegunungan di Provinsi Gangwon mungkin mengalami suhu terendah pada pagi hari hingga minus 20 derajat Celsius."
KMA juga menambahkan, hawa dingin akan terus berlanjut sepanjang hari, di mana suhu siang hari rata-rata di seluruh negeri diperkirakan berkisar antara minus 10 derajat Celsius dan 3 derajat Celsius. Angin kencang hingga 55 kilometer per jam akan membuat suhu terasa lebih dingin daripada suhu sebenarnya.
Di Seoul, suhu pada Kamis pagi diperkirakan akan menjadi yang terdingin sejauh musim dingin ini, yakni minus 12 derajat Celsius, dengan angin dingin sekitar minus 17 derajat Celsius.
KMA mengatakan telah mengeluarkan peringatan gelombang dingin di seluruh Seoul, efektif mulai pukul 9 malam pada hari Rabu. Dikatakan bahwa peringatan gelombang dingin dapat dikeluarkan untuk wilayah lain di negara itu pada hari Kamis.
Foto: Seoul menghadapi salju yang luar biasa lebat di tengah musim dingin. (Reuters TV)
Seoul menghadapi salju yang luar biasa lebat di tengah musim dingin. (Reuters TV)
Berbeda dengan Korsel, negara bagian California di AS tengah menghadapi kebakaran hutan yang diterjang angin kencang di wilayah Los Angeles sejak Rabu dini hari ini. Bencana ini dilaporkan telah menghancurkan rumah-rumah dan membuat puluhan ribu warga mengungsi.
Melansir Associated Press, api dari kebakaran telah berkobar pada Selasa malam di dekat cagar alam di kaki bukit pedalaman timur laut LA. Api menyebar begitu cepat sehingga staf di pusat perawatan lansia harus mendorong puluhan penghuni di kursi roda dan ranjang rumah sakit ke jalan menuju tempat parkir.
Kebakaran lain yang dimulai beberapa jam sebelumnya melanda lingkungan Pacific Palisades di kota itu, daerah lereng bukit di sepanjang pantai yang dipenuhi dengan tempat tinggal selebriti. Tidak sedikit warga meninggalkan kendaraan mereka dan menyelamatkan diri hanya dengan membawa barang penting.
Sementara kebakaran hutan ketiga terjadi sekitar pukul 10.30 malam dan segera memicu evakuasi di Sylmar, komunitas Lembah San Fernando yang merupakan lingkungan paling utara di Los Angeles. Penyebab ketiga kebakaran tersebut masih diselidiki.
Menurut laporan yang diterima oleh National Weather Service di Los Angeles, api didorong oleh angin Santa Ana yang mencapai kecepatan 60 mph (97 kpj) di beberapa tempat pada hari Selasa, dan meningkat menjadi 70 mil per jam (112 kpj) pada Rabu dini hari.
Kecepatannya bisa mencapai 100 mph (160 kpj) di pegunungan dan kaki bukit - termasuk di daerah yang belum mengalami hujan lebat selama berbulan-bulan.
Situasi tersebut mendorong Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles untuk mengambil langkah langka dengan meminta bantuan petugas pemadam kebakaran yang sedang tidak bertugas. Angin terlalu kencang sehingga pesawat pemadam kebakaran tidak dapat terbang, sehingga semakin menghambat upaya pemadaman.
Para pejabat tidak memberikan perkiraan jumlah bangunan yang rusak atau hancur akibat kebakaran hutan Pacific Palisades, tetapi mereka mengatakan lebih dari 30.000 penduduk diperintahkan untuk dievakuasi dan lebih dari 13.000 bangunan terancam.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jeju Air Kembali Alami Masalah Teknis Sehari Setelah Kecelakan
Next Article Potret Califonia bak 'Neraka', Api Menggila-Lahan Tertutup Asap Merah