Waspada! Air Tanah di Daerah RI Ini Masuk Zona Kritis-Rusak

18 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membeberkan ketersediaan air tanah di sejumlah daerah di Indonesia masuk dalam zona kritis hingga rusak.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Launching Perizinan Air Tanah di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Yuliot menekankan bahwa ketersediaan air bagi kegiatan investasi dan kegiatan masyarakat memerlukan penataan yang lebih berkelanjutan. Pasalnya, sumber daya air merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas.

Ia lantas menyebut, di daerah Sumatera misalnya, jumlah cadangan air tanah berdasarkan cekungan yakni terdapat 65 cekungan. Berdasarkan cekungan tersebut, ada cadangan air tanah yang bersifat sangat rawan, kritis hingga cadangan air tanah yang kondisinya rusak.

"Ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kita harus memperhatikan bagaimana kita memproteksi lingkungan dan juga bagaimana kita mencukupkan kebutuhan masyarakat dan industri untuk kebutuhan air tanah," kata Yuliot dalam sambutannya pada acara Launching Perizinan Air Tanah di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Yuliot membeberkan beberapa daerah dengan cadangan air yang masuk dalam zona kritis, di antaranya yaitu daerah Pelangkaraya, Banjarmasin, Brantas, Denpasar, dan Tabanan. Sedangkan yang masuk dalam kondisi rawan di antaranya yakni di daerah Metro Kotabumi, Karanganyar, Boyolali, Yogyakarta.

"Sementara ada beberapa daerah di Jawa Barat, Jakarta itu termasuk daerah yang kondisinya adalah cadangan air tanahnya rusak. Seperti di Karawang, Bekasi, Bogor, Tangerang, Bandung, Soreang, Pekalongan, Pemalang, dan juga termasuk Semarang itu adalah termasuk cadangan air tanahnya rusak," tambahnya.

Yuliot menilai, apabila tidak dilakukan penataan dengan baik, maka hal itu akan berdampak pada keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar cadangan air tanah di Indonesia tidak dieksplorasi secara berlebihan.

"Kalau kita lihat untuk eksplorasi ini berdasarkan negara, kita termasuk negara yang sembilan besar memanfaatkan air tanah. Jadi di sini Indonesia termasuk negara ke sembilan terbesar di dunia untuk memanfaatkan air tanah, yang terbesar itu adalah India," ungkapnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video : 1 Januari Tarif PAM Jaya Resmi Naik

Next Article Warga Jonggol Krisis Air Bersih, Badan Geologi Ungkap Penyebabnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|