Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau kembali melemah pada perdagangan Sabtu (7/12/2024), setelah sempat pulih pada perdagangan kemarin.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.508.000/batang, turun Rp 6.000 dari posisi Jumat kemarin.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 1.356.000 per gram, turun Rp 5.000 dari posisi perdagangan kemarin.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga emas Antam yang kembali melemah terjadi meski harga emas cenderung naik tipis kemarin, tetapi sepanjang pekan ini terpantau kembali melemah.
Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas dunia ditutup naik tipis 0,03% di posisi US$ 2.632,91 per troy ons. Dalam sepekan, emas global terpantau melemah 0,78% secara point-to-point.
Dolar Amerika Serikat (AS) yang masih perkasa membuat emas masih merana, meski secara garis besar harga emas dunia sejatinya cenderung stabil di level psikolois US$ 2.600.
Indeks dolar AS (DXY) pada perdagangan kemarin menguat 0,33% ke posisi 106,6, menjadi rekor. Sementara dalam sepekan terakhir, indeks dolar AS sudah terapresiasi 0,3%.
Di lain sisi, naik sedikitnya harga emas global pada perdagangan akhir pekan ini terjadi karena laporan pertumbuhan pekerjaan AS periode November 2024 menunjukkan pasar tenaga kerja terus melambat secara bertahap, memberi ruang bagi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memangkas suku bunga lagi.
Pertumbuhan lapangan kerja AS melonjak pada November lalu, tetapi hal ini mungkin tidak menandakan perubahan material dalam kondisi pasar tenaga kerja yang terus mereda secara stabil dan memungkinkan The Fed untuk memangkas suku bunga lagi bulan ini.
"Data tersebut berada di antara keduanya. Kami melihat data nonfarm payroll (NFP) lebih tinggi dari perkiraan, yang bisa menjadi sedikit sentimen bearish pada emas dalam jangka pendek, tetapi data private payroll sedikit di bawah perkiraan hampir 9.000, ini menegaskan kembali potensi pemangkasan suku bunga Fed dalam beberapa minggu ke depan," kata Alex Ebkarian, kepala operasi di Allegiance Gold, dikutip dari Reuters.
Prospek penurunan suku bunga, dimulai dengan pengurangan setengah basis poin (bps) pada September lalu, telah mendukung rekor reli emas tahun ini, karena suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Trader kini melihat peluang 87% terjadinya pemangkasan suku bunga 25 bps pada pertemuan The Fed Desember, dibandingkan peluang 72% sebelum data penggajian.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Investasi Nasabah Tajir Saat The Fed Hati-hati Pangkas Bunga
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 24 Juli Naik Rp 4.000 Jadi Segini