Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung melemah hari ini (3/12/2024) namun tidak dengan XRP (Ripple) yang justru melambung tinggi dan melampaui USDT.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (3/12/2024) pukul 05:39 WIB, pasar kripto cenderung turun. Bitcoin melemah 2,26% ke US$95.357,47 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 2,7%.
Ethereum terdepresiasi 3,11% dalam 24 jam terakhir sedangkan dalam sepekan menguat 7,33%. XRP melesat 25,55% secara harian dan dalam seminggu terakhir mengalami terbang 96,5%.
Sementara Dogecoin yang merosot 5,48% dalam 24 jam terakhir sedangkan dalam tujuh hari terakhir naik 9,8%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,64% ke angka 3.771,57. Open interest terdepresiasi 1,32% di angka US$124,43 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 79 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dilansir dari coindesk.com, XRP (Ripple) sedang mencatatkan lonjakan harga yang signifikan sementara Bitcoin (BTC) kesulitan untuk mendekati harga US$100.000 di tengah pembicaraan mengenai adanya "sell wall" besar di sekitar harga enam digit tersebut.
XRP, cryptocurrency yang berfokus pada pembayaran, telah meroket sebesar 375% dalam 30 hari terakhir. Harga XRP bahkan melonjak lebih dari 20% hanya dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinDesk.
Lonjakan meteorit ini telah mengangkat kapitalisasi pasar cryptocurrency tersebut menjadi US$156 miliar, menggantikan stablecoin dolar terkemuka, Tether (USDT), sebagai aset digital terbesar ketiga di dunia.
"Kembalinya XRP ini membuat gelombang di seluruh pasar, yang mungkin menandakan kembalinya trader ritel dan investor ke pasar kripto," kata Mena Theodorou, salah satu pendiri bursa kripto Coinstash, dalam sebuah email. "Tren XRP terbaru di TikTok, spekulasi tentang persetujuan stablecoin yang diterbitkan oleh Ripple, dan kemungkinan adanya ETF kemungkinan besar memicu gelombang ini dan mendorong minat baru terhadap XRP."
Sementara Bitcoin telah terjebak di antara US$90.000 dan US$100.000 selama dua minggu terakhir, dengan momentum naik yang terus terhenti dekat dengan angka enam digit yang sulit dijangkau.
Kenaikan yang berkelanjutan memerlukan aliran bullish yang cukup kuat untuk menembus tumpukan pesanan jual senilai US$384 juta, menurut Valentin Fournier, seorang analis di BRN.
"Meski ada katalis pasar yang kuat dan semakin meningkatnya kepercayaan investor, Bitcoin terus berjuang dengan hambatan psikologis di angka US$100K. Pengambilan keuntungan terlihat jelas, dan sebuah sell wall substansial lebih dari 4.000 BTC harus dibersihkan sebelum level yang lebih tinggi dapat tercapai," kata Fournier kepada CoinDesk dalam sebuah email.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alarm Bahaya Sudah Menyala, IHSG-Rupiah Kompak Merana
Next Article 2 Investor Kakap Bukukan Transaksi Jumbo, Kripto Lanjut Hijau