Jakarta, CNBC Indonesia - Perang masih terus berkecamuk di Timur Tengah. Meski begitu, sejumlah hal positif mulai terjadi dalam konflik di Dunia Arab itu.
Pada Selasa, Parlemen Israel dan milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, telah sepakat untuk menandatangani gencatan senjata antara keduanya. Rencananya perdamaian akan berlangsung sejak Rabu (27/11/2024) pagi ini.
Kesepakatan ini sekaligus mengakhiri konflik antara dua pihak yang dimulai pada tanggal 8 Oktober 2023 itu atau sehari setelah Israel berperang dengan milisi Gaza Palestina, Hamas. Di September, perang keduanya melebar dengan Israel melakukan pertempuran darat terbatas di wilayah Lebanon dan serangan udara ke Beirut.
Di sisi lain, Israel masih terus melancarkan serangan ke wilayah Gaza, Palestina dan Suriah. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pernyataan Terbaru Biden soal Damai Israel-Hizbullah
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sebagai 'kabar baik'. Meski perjanjian ini merupakan awalan dari perdamaian antara kedua pihak, Biden menyebut kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan 'penghentian permusuhan secara permanen'.
"Selama 60 hari ke depan, Angkatan Darat Lebanon akan mengambil alih kendali wilayah mereka sendiri," katanya.
Walau begitu, Biden menambahkan bahwa Israel tetap memiliki hak untuk "membela diri". Apalagi, jika kesepakatan tersebut dilanggar.
2. Gencatan Senjata Gaza?
Sementara itu, dengan adanya perjanjian gencatan senjata Israel-Hizbullah, Biden mengatakan pemerintahannya mendorong hal serupa untuk Gaza. Menurutnya, terlalu banyak orang menderita di kantong Palestina itu.
"Orang-orang Gaza, mereka juga berhak untuk mengakhiri pertempuran dan pengungsian. Orang-orang Gaza telah melalui neraka," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Terlalu banyak warga sipil di Gaza yang telah terlalu banyak menderita."
Biden tetap menyalahkan Hamas atas kegagalan mencapai gencatan senjata di Gaza. Meski banyak pengamat berpendapat pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, telah menghalangi proses tersebut dengan menambahkan tuntutan yang mustahil untuk memperpanjang karier politiknya yang rapuh.
3. Arab Saudi dan Israel Segera Segera Buka Hubungan
Di sisi lain, Presiden AS itu juga mengatakan ada kemungkinan Arab Saudi dan Israel dapat menormalisasi hubungan. Namun, belum ada komentar dari Arab Saudi.
Rencana kedua negara membuka hubungan telah santer terdengar sejak tahun lalu. Tapi dalam beberapa komentar, Arab Saudi mengatakan tak akan membiarkan itu terjadi kecuali negara Palestina berdiri.
4. Respons Perdana Menteri (PM) Lebanon
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut. Sebuah pernyataan muncul beberapa saat setelah Biden mengakhiri pidatonya yang mengumumkan penghentian permusuhan akan mulai berlaku pada hari Rabu pukul 4 pagi waktu setempat.
Mikati sebelumnya mendesak masyarakat internasional untuk "bertindak cepat" untuk menghentikan agresi Israel". Ia meminta penerapan gencatan senjata segera.
5. Komiten Macron & Biden
Sebagai inisiator perdamaian Israel dan Hizbullah, Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Biden telah membuat pernyataan bersama terkait adanya gencatan senjata. Keduanya menyebut perjanjian itu akan melindungi Israel dari ancaman Hizbullah dan menciptakan kondisi untuk 'ketenangan abadi'.
"Pengumuman hari ini akan menghentikan pertempuran di Lebanon, dan mengamankan Israel dari ancaman Hizbullah dan organisasi teroris lainnya yang beroperasi dari Lebanon," kata kedua pemimpin itu.
"AS dan Prancis akan bekerja untuk memastikan pengaturan ini sepenuhnya dilaksanakan dan memimpin upaya internasional untuk 'pembangunan kapasitas' Angkatan Darat Lebanon," tambah keduanya.
6. Uni Eropa (UE) dan Inggris
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut. Ia menyebut hal ini sebagai sesuatu yang memberikan kelegaan dalam situasi yang "menghancurkan di Timur Tengah".
"Saya ingin memuji Prancis dan AS atas mediasi mereka. Sekarang gencatan senjata harus dipertahankan," kata Borrell.
Borrell meminta para pemimpin Lebanon untuk mengambil tanggung jawab politik mereka dengan memilih seorang presiden. Ia mengatakan bahwa rakyat Lebanon "berhak untuk mendapatkan kembali kedaulatan penuh atas urusan negara".
Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer juga mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah akan memberikan sedikit kelegaan bagi penduduk sipil. Ia memuji penghentian permusuhan yang 'sudah lama tertunda' dan menyerukan agar gencatan senjata 'diubah menjadi solusi politik yang langgeng di Lebanon'.
"Kita harus melihat kemajuan segera menuju kesepakatan gencatan senjata di Gaza, pembebasan semua sandera, dan pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan," katanya dalam sebuah posting di X.
7. Serangan 'Menit Akhir' Israel di Lebanon
Tentara Israel menyerang beberapa gedung di Beirut Selatan. Hal ini terjadi menjelang menit-menit akhir sebelum gencatan senjata mulai berlaku.
Dalam sebuah unggahan di X, juru bicara Israel berbahasa Arab, Avichay Adraee, mengunggah peta yang memperlihatkan beberapa gedung di pinggiran selatan Beirut, yaitu Ghobeiry dan Borj el-Brajneh, yang diidentifikasi sebagai target.
Ia kemudian meminta penduduk untuk mengungsi dari Laylaki dan Choueifat el-Aamroussieh demi keselamatan mereka. Kedua belah pihak telah mengintensifkan serangan lintas batas dengan waktu tersisa beberapa jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku.
8. Hizbullah Serang Rumah Jenderal Israel
Hizbullah mengklaim telah melancarkan serangan pesawat nirawak terhadap kediaman Kepala Angkatan Udara Israel di Tel Aviv. Ini terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata resmi berlaku Rabu.
"Salah satu target militer sensitif yang menjadi sasaran di kota Tel Aviv adalah kediaman komandan angkatan udara Israel, Mayor Jenderal Tomar Bar, dengan satu skuadron pesawat nirawak penyelam kualitatif. Operasi tersebut mencapai sasarannya dengan tepat," kata kelompok Lebanon itu dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Kemudian dikatakan bahwa serangan itu mengenai 'target militer sensitif di kota Tel Aviv dan daerah pinggirannya', tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Serupa, tidak ada tanggapan langsung dari militer Israel.
9. Israel Intensif Serbu 'Negara Baru'
Di tengah perdamaiannya dengan Hizbullah, Israel di front lain mengintensifkan serangannya terhadap Suriah sejak 26 September. Sejak saat itu, pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights telah mencatat sedikitnya 86 serangan Israel, dengan 199 pejuang yang didukung Iran, tentara Suriah, dan 39 warga sipil tewas.
Pada 20 November, serangan Israel terhadap kota Palmyra menewaskan 106 pejuang yang didukung Teheran, dengan satu serangan menargetkan pertemuan para komandan. Itu adalah serangan Israel paling mematikan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran sejak perang Suriah meletus pada 2011.
Korban termasuk 73 pejuang Suriah pro-Iran, 11 di antaranya bekerja untuk Hizbullah yang juga kehilangan empat anggota Lebanon. Sisanya, 29 korban sebagian besar berasal dari kelompok Al-Nujaba Irak.
Pada Senin lalu, Israel kembali menyerang. Kali ini serangan terjadi di sebuah persimpangan di perbatasan Suriah-Lebanon. Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan Israel terutama menyerang persimpangan perbatasan untuk melumpuhkan arus senjata yang masuk ke Hizbullah melalui Suriah.
"Suriah saat ini telah menjadi bagian de facto dari medan perang Israel," katanya.
10.AS Bom Suriah
Kemarin, Komando Pusat AS mengatakan pihaknya menyerang "milisi yang didukung Iran" di Suriah setelah pasukan AS menjadi sasaran sehari sebelumnya.
"Kami tidak akan menoleransi serangan apa pun terhadap personel dan mitra koalisi kami," kata Jenderal Michael Erik Kurilla, komandan CENTCOM, dalam sebuah pernyataan.
11. Israel Masih Bombardir Gaza
Israel masih membombardir Gaza. Sebuah serangan Israel menghantam sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di lingkungan Zeitoun, Gaza, menewaskan 13 orang dan melukai 40 orang lainnya.
Israel telah berulang kali menyerang sekolah, rumah sakit, dan universitas di Gaza. Tel Aviv mengklaim bahwa bangunan-bangunan itu digunakan untuk keperluan militer tanpa memberikan bukti apa pun.
Dengan banyaknya perintah evakuasi sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2003, sekolah-sekolah telah digunakan untuk menampung banyak dari hampir dua juta warga Palestina yang terlantar di daerah kantong yang terkepung itu.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Roket Israel Hantam Kota Beirut, 5 Petugas Medis Tewas
Next Article 11 Update Perang Arab! Tanda Baru Iran-Israel, PD3 & Perang Nuklir