Aktor China Diculik di Bangkok, Dibawa ke Zona Perang Tetangga RI

9 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib mengerikan menimpa aktor asal China, Wang Xing. Ia diculik pada 4 Januari lalu saat berada di Bangkok, Thailand, untuk panggilan casting film.

Dalam laporan CNN International, Jumat (17/1/2025) jalan cerita penculikan Wang sebenarnya tidak begitu panjang. Pada tanggal 7 Januari, 3 hari setelah ia dilaporkan hilang di kota perbatasan Thailand, Mae Sot, polisi mengatakan mereka menemukannya di Myawaddy dan membawanya kembali, tanpa mengungkapkan rincian operasinya.

Mengutip testimoninya, Wang mengklaim dijemput di bandara dan diantar ke pusat penipuan di Myawaddy, Myanmar, yang saat ini juga dilanda peperangan antara milisi etnis dan militer. Wilayah ini dikenal sebagai pusat penipuan dunia maya terkenal, yang terletak hanya di seberang perbatasan Thailand.

Ia menyebut saat diculik dan didorong oleh orang-orang bersenjata, ia mulai menyadari bahwa ia mungkin telah dibawa menyeberangi perbatasan ke Myanmar. Wang mengatakan sedikitnya 50 orang ditahan di gedung yang sama dengannya.

"Ada lebih banyak orang di gedung lain, dan orang-orang datang dari berbagai negara," katanya.

Penculikan ini sendiri menghebohkan jagat media social di China. Hal ini telah mendorong ratusan keluarga China untuk meminta bantuan pemerintah mereka agar menemukan orang-orang yang mereka cintai, yang diyakini masih terjebak di pusat-pusat penipuan. Beberapa hilang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Tak lama setelah penyelamatan Wang, petisi bersama dari keluarga 174 warga negara China yang hilang di Myanmar menjadi tren di media sosial. Keluarga itu memohon pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk membantu membawa mereka pulang.

"Kami tidak bermaksud memicu konfrontasi apa pun; kami hanya berharap untuk benar-benar menarik perhatian pemerintah dan mempercepat upaya untuk mengintensifkan dan mempercepat tindakan keras," kata petisi tersebut.

Sebuah lembar kerja dibagikan secara daring agar anggota keluarga dapat mengisi detail orang yang mereka cintai. Lembar kerja tersebut telah berkembang dari 174 lembar kerja awal menjadi lebih dari 1.200 korban.

Di antara kasus yang tercantum adalah Zhang Huizhen, seorang lulusan baru berusia 24 tahun yang hilang pada bulan Oktober dalam perjalanan ke Thailand dan Kamboja. Sebelum menghilang, ia membagikan lokasinya dengan seorang teman yang menunjukkan bahwa ia berada di dekat Mae Sot.

"Zhang juga mengirim pesan singkat kepada ibunya, mengatakan bahwa ia sibuk akhir-akhir ini dan mungkin tidak dapat segera membalas pesan," kata keluarganya.

Keluarga Zhang melaporkan kehilangan Zhang kepada polisi di provinsi asal mereka, Zhejiang, dan menghubungi kedutaan besar China di Thailand untuk meminta bantuan. Namun mereka belum menerima kabar apa pun tentang Zhang selama lebih dari 70 hari.

"(Penyelamatan Wang) memberi kami, orang-orang biasa, secercah harapan, alih-alih keputusasaan total," kata saudara laki-laki Zhang, Zhang Yuanhao, kepada CNN. "Kami dapat menggunakan kekuatan media untuk membantu menemukan orang-orang yang kami cintai."

Pariwisata Thailand Terancam

Celakanya, Wang juga telah memberi tekanan pada industri pariwisata Thailand, yang berkontribusi besar pada ekonomi negara itu. Pasalnya, turis China mulai menyuarakan kekhawatiran mereka di media sosial tentang bepergian ke negara Asia Tenggara tersebut.

Selama akhir pekan, data dari firma analisis perjalanan ForwardKeys menyebut pembatalan penerbangan dari China ke Thailand melonjak 150%. Di Xiaohongshu, aplikasi China mirip Instagram yang sering digunakan pengguna berbagi kiat tentang cara membatalkan penerbangan dan hotel di Thailand dengan biaya minimal.

Seorang operator tur di Provinsi Guangdong Selatan mengatakan ia telah melihat penurunan signifikan dalam pemesanan ke Thailand menyusul berita utama baru-baru ini. Mereka menyebut reservasi untuk liburan Tahun Baru Imlek mendatang hanya 40% dari total pada saat yang sama tahun lalu.

Bintang pop Hong Kong Eason Chan membatalkan konsernya yang akan datang di Bangkok, dengan alasan masalah keselamatan bagi para penggemar. Zhao Benshan, seorang komedian China terkemuka, juga membatalkan pertunjukannya pada bulan Februari di ibu kota Thailand karena "masalah keselamatan."

Otoritas Thailand telah berupaya mengendalikan kerusakan. Mereka berusaha meyakinkan wisatawan China yang khawatir bahwa negara tersebut aman.

Setelah Wang kembali ke Bangkok, pejabat polisi Thailand mendampinginya dalam sebuah konferensi pers untuk menyatakan bagaimana Negeri Gajah Putih menjadi tempat yang aman untuk liburan.

"Thailand cukup aman, jadi tidak perlu khawatir," jawab Wang. "Jika saya punya kesempatan di masa mendatang, saya pasti akan kembali ke sini lagi."


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemeriahan Pesta Kembang Api di Thailand & Malaysia

Next Article Terbongkar! Pusat Kerajaan Tipu-Tipu Online di Bumi, Tetangga Dekat RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|