Altcoin Terbang, tapi Bitcoin Potensi Koreksi Lebih Dalam

3 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung bergerak menguat hari ini (18/11/2024). Kendati demikian, Bitcoin yang merupakan koin tertua di dunia justru mengalami koreksi dan berpotensi melemah lebih dalam untuk sementara waktu.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (18/11/2024) pukul 11:41 WIB, pasar kripto cenderung menguat. Bitcoin turun 0,11% ke US$90.548,51 sementara secara mingguan masih berada di zona positif 11,24%.

Ethereum terdepresiasi 0,74% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan turun 2,44%. Solana naik 2,79% secara harian dan dalam sepekan menguat 16,07%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang naik 4,97% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 26,76%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 0,96% ke angka 3.331,94 Open interest terapresiasi 1,23% di angka US$104,07 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 83 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Kendati pasar kripto cenderung mengalami kenaikan, namun Bitcoin yang merupakan kripto terbesar di dunia justru mengalami tekanan sisi jual yang terus meningkat dan dapat meningkatkan risiko terjadinya koreksi atau konsolidasi. Sinyal teknikal Bitcoin memberikan petunjuk tentang fluktuasi harga lebih lanjut dan pembentukan siklus baru.

Dikutip dari thecoinrepublic.com, trader Tardigrade mencatat perubahan warna pada Gaussian Channel dari merah menjadi hijau. Perubahan seperti ini diketahui sering mendahului siklus kenaikan untuk token tersebut.

Rata-rata historis menunjukkan bahwa ini adalah periode di mana Bitcoin membutuhkan waktu antara 98 hingga 119 minggu untuk mencapai level puncak.

Menurut model yang sama, BTC dapat mencapai level puncak antara Juni dan November 2025. Siklus yang digambarkan menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai volume pasar puncak setelah sinyal yang sama dilepaskan.

Lebih lanjut, analisis ini mengindikasikan bahwa beberapa periode bullish diharapkan terjadi dalam beberapa bulan mendatang untuk mendukung pertumbuhan harga menuju kemungkinan puncaknya.

Sinyal bullish tersebut didorong oleh perubahan pada Gaussian Channel. Berdasarkan saluran ini, token tersebut bisa mencapai level tertinggi sepanjang masa pada pertengahan hingga akhir 2025.

BTCFoto: Bitcoin (Gaussian Channel)
Sumber: Trader Tardigrade (dari X)

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Alarm Bahaya Sudah Menyala, IHSG-Rupiah Kompak Merana

Next Article Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|