Lewat TBTHK, Hubungan Dagang dan Investasi RI-Hong Kong Makin Lengket

10 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) telah sukses menggelar Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) di The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Ini adalah ajang promosi untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi antara Hong Kong dan Indonesia, dengan menggelar simposium satu hari penuh untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis terkini di berbagai industri dan lanskap pembangunan Hong Kong saat ini.

Setelah sesi simposium, sesi gala dinner diadakan malam harinya. Pada acara tersebut digelar dialog yang lebih mendalam dan pertukaran antara para pemimpin komunitas bisnis Indonesia dan Hong Kong. Hadir dalam acara tersebut Chairman HKTDC Peter KN Lam, Financial Secretary of the Hong Kong SAR Government Paul Chan, dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Edi Prio Pambudi.

"TBTHK merupakan acara promosi unggulan tahunan kami yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bisnis antara Hong Kong dan mitra internasional utama kami. Indonesia telah lama menjadi mitra penting bagi Hong Kong. Saat kami bertemu dengan pemerintah daerah dan para pemimpin bisnis dalam kunjungan ini, kami berupaya memperkuat hubungan bilateral kami," ungkap Chairman HKTDC Peter KN Lam dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

Dia bilang Hong Kong saat ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Katanya, investor akan tertarik untuk berinvestasi karena Hong Kong memberikan berbagai kemudahan.

"Kami telah lama dikenal berkat kekuatan kami di sektor tradisional, seperti keuangan, perdagangan, logistik, dan jasa profesional. Dengan kemajuan luar biasa yang telah kami capai di sektor-sektor baru seperti inovasi dan sustainability, banyak peluang menanti dunia usaha di Indonesia di kota dunia yang dinamis ini," bebernya.

Dalam simposium tersebut, para pemimpin komunitas bisnis Indonesia menyoroti bagaimana Hong Kong memainkan peran penting sebagai "superkonektor" dan pemberi nilai tambah, menghubungkan Tiongkok Daratan dan seluruh dunia, terutama kawasan ASEAN yang dinamis, untuk pebisnis di berbagai sektor termasuk keuangan, smart city, sustainability, transportasi, inovasi dan teknologi (I&T) serta banyak lagi. Dengan menunjukkan kekuatan-kekuatan ini, acara TBTHK memperkuat status Hong Kong sebagai tujuan pilihan di Asia untuk bisnis internasional, talenta dan investasi.

(dari kiri) ke kanan) Bernard Charnwut Chan, Chairman and President, Asia Financial Holdings Ltd; Guy Bradley, Chairman, Swire Pacific Limited; Darryl Chan, Deputy Chief Executive, Hong Kong Monetary Authority; Shinta Widjaja Kamdani, Chief Executive Officer, Sintesa Group; Chairwoman, Indonesian Employer’s Association; dan Rex Sham, Co-founder & Chief Science Officer, Insight Robotica Limited, menghadiri sesi pleno Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) di Shangri-La Jakarta. (Dok. Istimewa)Foto: (dari kiri) ke kanan) Bernard Charnwut Chan, Chairman and President, Asia Financial Holdings Ltd; Guy Bradley, Chairman, Swire Pacific Limited; Darryl Chan, Deputy Chief Executive, Hong Kong Monetary Authority; Shinta Widjaja Kamdani, Chief Executive Officer, Sintesa Group; Chairwoman, Indonesian Employer’s Association; dan Rex Sham, Co-founder & Chief Science Officer, Insight Robotica Limited, menghadiri sesi pleno Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) di Shangri-La Jakarta. (Dok. Istimewa)
(dari kiri) ke kanan) Bernard Charnwut Chan, Chairman and President, Asia Financial Holdings Ltd; Guy Bradley, Chairman, Swire Pacific Limited; Darryl Chan, Deputy Chief Executive, Hong Kong Monetary Authority; Shinta Widjaja Kamdani, Chief Executive Officer, Sintesa Group; Chairwoman, Indonesian Employer’s Association; dan Rex Sham, Co-founder & Chief Science Officer, Insight Robotica Limited, menghadiri sesi pleno Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) di Shangri-La Jakarta. (Dok. Istimewa)

Sidang pleno dalam simposium menghadirkan pembicara-pembicara ternama antara lain Chairman & President of Asia Financial Holdings Ltd Bernard Charnwut Chan, Chairman of Swire Pacific Limited Guy Bradley, Executive Director (External) of Hong Kong Monetary Authority Kenneth Hui, CEO Sintesa Group dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, dan Co-Founder & Chief Science Officer of Insight Robotics Limited Rex Sham. Pembicara tersebut membahas prospek global sambil mengkaji peluang bagi pebisnis di Hong Kong & Indonesia untuk mendorong pembangunan regional, membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan.

Empat sesi tematik diadakan pada sore hari. Sesi yang diselenggarakan bersama dengan Hong Kong Monetary Authority (HKMA) bertajuk "Peluang RMB dalam Perdagangan Internasional dan Peran Strategis Hong Kong," menyoroti bagaimana Hong Kong memainkan peran penting dalam penggunaan RMB yang lebih luas di wilayah tersebut selama 10-15 tahun terakhir. Pertemuan ini juga membahas bagaimana pebisnis di Tiongkok Daratan dan Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan keuangan Hong Kong dan berbagai manfaat penggunaan RMB untuk menjadi bagian dari kemitraan ekonomi yang berkembang.

Sesi tematik yang didukung oleh Cyberport, "Membangun untuk Masa Depan", mengeksplorasi sektor PropTech Hong Kong yang dinamis dan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) serta IoT, mampu mendorong efisiensi dan pertumbuhan di bidang mobilitas, kehidupan, dekarbonisasi, dan tata kelola.

Sesi lain yang diselenggarakan bekerja sama dengan Invest Hong Kong (InvestHK), Hong Kong - Pusat Bisnis Ideal untuk Perusahaan Rantai Pasokan dan Selebihnya", menyoroti kekuatan Hong Kong dalam rantai pasokan multinasional dan menyediakan dukungan terpadu untuk bisnis internasional. Pertemuan ini juga membahas bagaimana rantai pasok global tengah dibentuk kembali dan bagaimana Hong Kong mempunyai perlengkapan yang baik untuk mendukung industri dalam menavigasi lanskap yang terus berubah.

Sesi keempat bertema "Inovasi dalam Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan" menyoroti kepemimpinan Hong Kong dalam bidang inovasi maupun solusi teknologi hijau, dan membahas peluang-peluang terobosan untuk masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan bagi Indonesia dan negara-negara sepanjang Belt and Road.

Simposium juga telah menyatukan 22 partisipan pameran dari berbagai sektor, baik dari Hong Kong maupun Indonesia. Pameran InnoVenture Salon menampilkan beragam startup inovatif dari Hong Kong, termasuk Hong Kong Cyberport Management Company Limited, Hong Kong Science & Technology Parks Corporation, Ambit Geospatial Solution Limited, Binery Limited (Pintar Investments), Leapstack International Limited, dan One Energy (HK) Limited. Mereka memamerkan solusi-solusi inovatif mereka.

Sementara itu, lembaga penasihat bisnis seperti Conpak CPA Limited dan InvestHK hadir di Business Support Zone untuk menawarkan sesi konsultasi kepada perusahaan yang ingin memulai operasi di Hong Kong.

Dewan Pariwisata Hong Kong juga mendirikan sebuah kafe bertema Hong Kong dalam acara acara, bernama "Chill Hong Kong Cafe". Kafe ini mengajak pengunjung untuk merasakan suasana lingkungan yang hidup di kawasan "Old Town Central" sambil menikmati kudapan khas Hong Kong seperti teh susu dan egg waffle, yang mencerminkan perpaduan unik antara budaya Timur dan Barat di kota ini.

Setelah simposium, sesi Hong Kong Dinner diadakan di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta dan diresmikan oleh Paul Chan, Dyah Roro Esti Widya Putri selaku Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, dan H.E. Wang Lutong selaku Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the People's Republic of China untuk Indonesia.


(wur/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video : Untung Rugi Indonesia Gabung BRICS

Next Article China & Hong Kong Rebutan Harta Karun RI, Berani Bayar Rp 7,4 Juta/Kg

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|