Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pertambangan MIND ID menargetkan pertumbuhan pendapatan 15,05% per tahun selama 2025-2029 mendatang.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 15,05% per tahun menjadi Rp 265,6 triliun pada 2029 dari perkiraan 2024 sebesar Rp 131,8 triliun.
Dia menjabarkan, pada 2025 perusahaan menargetkan pendapatan naik menjadi Rp 157,2 triliun, lalu pada 2026 naik lagi menjadi Rp 178,5 triliun, lalu Rp 195,1 triliun pada 2027 dan naik lagi menjadi Rp 234,8 triliun pada 2028.
Dia menyebut, dengan pendapatan yang bisa terus bertumbuh tiap tahunnya, maka pihaknya memperkirakan pada 2030-an perseroan bisa masuk ke dalam daftar Fortune Global 500. Adapun kriteria perusahaan-perusahaan yang bisa masuk ke dalam Fortune Global 500 diperkirakan yakni perusahaan yang bisa mencetak pendapatan sebesar US$ 32,4 miliar pada 2033 dan 2034 sekitar US$ 33 miliar.
MIND ID sendiri, lanjutnya, memperkirakan pendapatan pada 2033 mencapai sekitar Rp 541,7 triliun atau sekitar US$ 35,64 miliar dan pada 2034 bisa mencapai Rp 615,8 triliun atau US$ 35,95 miliar.
"MIND ID maunya grow sampai dengan 15%, normal tanpa ada hal-hal lain, mungkin tahun 2030-an masuk Global Fortune 500 yang kriterianya terus grow," ungkapnya dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dengan semakin besarnya target pendapatan, maka kontribusi perusahaan kepada negara diperkirakan juga akan semakin besar.
Dari sisi pajak, perusahaan diperkirakan akan memberikan kontribusi pajak lebih besar kepada negara yakni mencapai Rp 8,3 triliun pada 2029 dari sekitar Rp 3,7 triliun yang ditargetkan pada 2025.
Begitu juga dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), ditargetkan naik menjadi Rp 12,6 triliun pada 2029 dari Rp 9,5 triliun ditargetkan pada 2025.
"MIND ID akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan negara, baik melalui pajak dan PNBP seperti royalti, dividen, dan lainnya," ujarnya,
Seperti diketahui, MIND ID menaungi beberapa anak usaha di sektor pertambangan dan hilirisasi pertambangan, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Inalum, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Freeport Sokong Biji Emas ke Antam, Dukung Hilirisasi Emas
Next Article MIND ID Masuk Perusahaan Tambang Terbaik di Fortune Southeast Asia 500