Peran dan Komitmen Perusahaan Smelter pada Keberlanjutan Melalui ESG

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah meningkatnya kesadaran global tentang perubahan iklim, perusahaan-perusahaan di berbagai sektor mulai mengadopsi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Prinsip ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial serta tata kelola perusahaan.

ESG memberikan kerangka bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Beberapa perusahaan khususnya di smelter telah mengintegrasikan ESG dalam operasional mereka, menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, serta meningkatkan daya saing bisnis.

Salah satu perusahaan smelter nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), menegaskan pentingnya ESG sebagai landasan untuk menciptakan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, dalam setiap proses bisnisnya, PT GNI senantiasa menjalankan dan mengevaluasi berbagai program yang berfokus pada keberlanjutan. Berbagai inisiatif yang diimplementasikan PT GNI tentu mengacu dengan standar yang relevan dengan industri dan situasi perusahaan saat ini.

"ESG bukan hanya tentang energi hijau atau lingkungan. ESG mencakup aspek sosial dan tata kelola yang harus diperhatikan. Dalam situasi ini, PT GNI memperhatikan semua aspek tata kelola sebagai strategi perusahaan secara keseluruhan, memastikan dampak lingkungan minimum, memaksimalkan kontribusi sosial, dan meningkatkan praktik internalnya," ungkap Mellysa beberapa waktu lalu.

Dia menyadari penerapan ESG dalam industri smelter menghadapi berbagai tantangan, salah satunya peralihan teknologi yang tidak sederhana. Walau begitu, ia menegaskan bahwa PT GNI berkomitmen untuk fokus dan memastikan operasional yang dilakukan tidak merusak lingkungan.

PT GNI juga berkontribusi pada beberapa tindakan nyata lainnya seperti membangun lanskap hijau hingga menjaga standar kualitas udara.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mencapai industri yang lebih hijau dan berlandaskan tata kelola yang baik. Transisi industri hijau tidak serta merta mengenai perubahan teknologi. Kami dukung dengan kontribusi pada aspek lain, misalnya lanskap hijau, menjaga ambang batas emisi, dan lain sebagainya," tegas Mellysa.

Dia menegaskan, sebagai perusahaan smelter di Indonesia, PT GNI turut mendukung dan berkontribusi dalam kebijakan serta kemajuan sosial ekonomi berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Berbagai inisiatif telah dilakukan guna memperkuat aspek ESG, seperti menjaga ekosistem lingkungan dan pengurangan karbon emisi melalui kerja sama dengan Milenial Indonesia Menanam dengan menargetkan pembibitan 1000 pohon di area smelter. Selain itu, PT GNI juga melakukan pengolahan limbah industri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam bidang Corporate Social Responsibility (CSR), PT GNI akan memperluas program dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Hal ini termasuk program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat sekitar lingkar industri.

"Ke depan, kami akan terus berinovasi dan mencari cara terbaik untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab sosial. ESG bukan lagi pilihan, tetapi keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin berkontribusi dalam menciptakan masa depan lebih baik," tutup Mellysa.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hilirisasi Nikel dan Dampaknya ke Ekonomi Sulteng

Next Article Begini Peran Perusahaan Smelter Bagi Pemberdayaan UMKM Sekitar

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|